Senin, 29 September 2025

Waspada Miss V Berbau Saat Berhubungan Intim Bisa Jadi Tanda Infeksi

Dokter Binsar mengaku sering menemui kasus di mana IUD menyebabkan bau pada vagina terutama saat hubungan seksual berlangsung.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: willy Widianto
Grid.ID
ILUSTRASI MISS V - Bau tidak sedap yang muncul dari vagina saat berhubungan seksual bisa menjadi sinyal adanya infeksi atau peradangan pada organ reproduksi. Medical Sexologist, dr Binsar Martin Sinaga mengatakan tanda vagina berbau tersebut berarti ada peradangan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bau tidak sedap yang muncul dari vagina saat berhubungan seksual bisa menjadi sinyal adanya infeksi atau peradangan pada organ reproduksi. Medical Sexologist, dr Binsar Martin Sinaga FIAS mengatakan tanda vagina berbau tersebut berarti ada peradangan.

Baca juga: Perlunya Gerakan Bersama untuk Cegah Penyakit Menular Seksual secara Menyeluruh

“Kalau ada vagina bau, terutama saat hubungan seks, itu tidak boleh ada. Kalau ada, berarti ada peradangan,” ujarnya pada kanal YouTube Tribun Health, Selasa (25/6/2025).

Ia menjelaskan, peradangan ini bisa terjadi di rahim saluran tuba falopi, ovarium atau jaringan di sekitarnya. Salah satu penyebab umum dari kondisi ini adalah infeksi, baik karena bakteri maupun penggunaan alat kontrasepsi tertentu seperti IUD (alat kontrasepsi dalam rahim).

Lebih lanjut dr Binsar mengaku sering menemui kasus di mana IUD menyebabkan bau pada vagina terutama saat hubungan seksual berlangsung.

Oleh karena itu, untuk pasien yang mengeluhkan hal serupa, ia menyarankan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter spesialis kandungan dan dilakukan USG.

Baca juga: 17 Anak Dicabuli Oknum Guru Ngaji di Garut, Kini Korban Dites untuk Cegah Penyakit Menular Seksual

“Kalau ada IUD, dan ada bau, biasanya saya sarankan untuk dicabut. Kalau sudah tidak ingin punya anak, bisa pilih metode kontrasepsi mantap seperti sterilisasi,” jelasnya.

Ia menekankan bahwa bau vagina bukan sesuatu yang bisa diabaikan.

“Kalau baunya amis, tidak enak, itu bukan hal normal. Harus dicari penyebabnya dan diobati,” tutup dr Binsar.

Baca juga: WHO Sebut TB Kembali Jadi Penyakit Menular yang Mematikan

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan