Jumat, 3 Oktober 2025

Hamil Lalu Mengalami Keguguran Berkali-kali, Ini Penyebabnya

Seseorang bisa disebut mengalami keguguran berulang jika telah mengalami keguguran janin hingga tiga kali berturut-turut.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Choirul Arifin
Geneagles Hospitals
Ilustrasi keguguran 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Setiap perempuan yang baru menikah dan kemudian hamil tentu berharap janin dapat tumbuh dengan sempurna hingga waktu persalinan tiba.

Sayangnya, ada pasangan yang justru harus menghadapi kenyataan pahit, yaitu keguguran yang ditandai dengan keluarnya darah, rasa mulas, dan diikuti dengan pembukaan mulut rahim.

Seseorang bisa disebut mengalami keguguran berulang jika telah mengalami keguguran janin hingga tiga kali berturut-turut.

Hal ini diungkapkan oleh Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fertilitas Endokrinologi Reproduksi RS Pondok Indah IVF Centre, Dr. dr. Kanadi Sumapraja, Sp. O. G, Subsp. F. E. R, MSc.

Ia pun menghimbau jika mengalami keguguran dua kali berturut-turut, ada baiknya segera berkonsultasi dengan dokter spesialis obstetri dan ginekologi.

Normalnya, sekitar 1 dari 6 pasangan (sekitar 15 persen) akan mengalami keguguran. Namun, kejadian keguguran berulang bukanlah sebuah fenomena yang normal.

"Kemungkinan terjadinya keguguran ulang dapat meningkat dua kali lipat setelah terjadi keguguran dua kali berturut-turut," ungkapnya pada keterangan, Sabtu (20/5/2023).

Namun sayangnya, hampir 70 persen kasus keguguran berulang tidak diketahui penyebabnya.

Baca juga: Mengenal Gejala Keguguran dan Penyebabnya

Apa saja faktor penyebab keguguran berulang?

Menurut dr Kanadi, faktor penyebab kejadian keguguran berulang dapat dibagi menjadi dua yaitu kelainan di sisi janin atau di sisi ibu.

Pertama, kelainan kromosom atau genetik mengakibatkan terjadinya gangguan perkembangan janin hingga kematian janin. "Sehingga memicu terjadinya keguguran berulang, terutama di kehamilan usia dini," katanya.

Kromosom janin disumbangkan oleh sperma dan sel telur.

Kualitas sperma dapat dipengaruhi oleh kebiasaan merokok atau pajanan suhu panas pada buah zakar akibat sering menggunakan pakaian yang ketat.

Baca juga: Keguguran Anak Kedua Jadi Alasan Acha Septriasa Perlu Konsultasi dan Pendampingan Psikolog

Sementara kualitas sel telur lebih banyak dipengaruhi oleh faktor usia ibu.

Kedua, kelainan pada sisi ibu umumnya mengakibatkan terjadinya keguguran berulang di usia kehamilan yang lebih lanjut.

Kondisi di mana rahim sulit mempertahankan kehamilan seperti adanya tumor dinding rahim, atau kelemahan mulut rahim dapat mengakibatkan terjadinya keguguran.

Baca juga: Hamil Anak Kedua, Aurel Hermansyah Akui Sempat Takut karena Ingat Pernah Keguguran

Lalu ada juga karena gangguan pembekuan darah, gangguan metabolik, gangguan produksi hormon reproduksi, infeksi, serta penyakit autoimun pada ibu.

Hal ini berpotensi mengganggu proses tubuh ibu untuk memelihara kehamilan, yang berakibat pada keguguran.

Selain itu, pola gaya hidup juga berpotensi untuk memicu terjadinya gangguan metabolik. "Seperti peningkatan berat badan berlebih akibat gaya hidup kurang bergerak (sedentary living), kurang istirahat, kurang berolahraga," paparnya lagi.

Situasi ini ditambah karena jika tidak menjaga pola makan yang baik.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved