Selasa, 7 Oktober 2025

Pola Makan Seimbang dan Batasi Asupan Gula Bisa Cegah Diabetes pada Anak

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) beberapa waktu lalu menyebutkan kasus diabetes pada anak untuk 2023 meningkat 70 kali lipat jika dibandingkan

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Wahyu Aji
Istimewa
Diskusi media bertajuk 'Pencegahan Diabetes pada Anak dengan Pola Makan dan Gaya Hidup yang Tepat'. 

Seringkali tidak menimbulkan gejala yang jelas, diagnosis diabetes pada umumnya terlewatkan di awal.

Gejala klinis diabetes pada anak yang harus diwaspadai antara lain anak banyak makan, minum, dan sering buang air kecil.

Gejala lainnya seperti berat badan turun, ngompol, lemah, gatal-gatal, hingga penglihatan kabur.

"Anak diabetes tetap bisa melakukan aktivitas dan mencapai cita-citanya. Jika kontrol metaboliknya bagus, tumbuh kembang anak diabetes akan sebaik anak sehat," tutur dr. Dana.

Kontrol metabolik meliputi pengukuran kadar HbA1C setiap tiga bulan sekali pum harus dilakukan, upayakan agar kadar gula darah senormal mungkin. 

Lonjakan kasus diabetes pada anak memang memprihatinkan.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, pemerintah telah melakukan upaya pencegahan, satu di antaranya dengan menekankan pentingnya skrining secara berkala sehingga jika ditemukan gejala penyakit tertentu dapat segera ditangani.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, mengatakan upaya dalam memperhatikan kesehatan anak, dimulai dari pola asuh orangtua yang sehat.

"Jadi orangtua memiliki peran sentral dalam membentuk anak-anak yang tumbuh sehat sehingga bisa terhindari dari risiko penyakit, termasuk diabetes ini," kata dr. Siti Nadia.

Walaupun diabetes bukan penyakit menular, namun penyakit ini dapat menimbulkan berbagai komplikasi, seperti pada saraf, mata dan juga gangguan pada tumbuh kembang anak.

Berbeda dengan DM tipe 1 yang tidak bisa dicegah, kejadian DM tipe 2 pada anak dapat dicegah atau ditunda dengan penerapan pola makan seimbang dan olahraga yang teratur.

Kegemukan, kurang aktivitas fisik, pola makan yang tidak sehat, konsumsi minuman manis yang berlebihan pun menjadi pemicu tidak terkontrolnya kadar gula darah.

Baca juga: Anak Alami Diabetes Tipe 1, Ini yang Harus Dilakukan Orangtua untuk Tumbuh Kembang Mereka

Pemerintah pun memiliki program untuk menangani balita obesitas, dengan memonitor perkembangannya dengan menimbang badan sebulan sekali.

"Pemerintah juga melakukan penyediaan antropometri standar di Puskesmas dan Kartu Pantau Berat Badan," tegas dr. Siti Nadia.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved