Virus Corona
Takut Bawa Bayi ke Rumah Sakit Saat Wabah Corona, Sebaiknya Imunisasi Dilakukan Kapan?
Saat pandemi corona atau covid-19, orangtua yang memiliki bayi dan balita saat ini tak jarang ada yang kebingungan jadwal imunisasi, kapan sebaiknya?
“Cara kerja vaksin ini prinsipnya memicu pertahanan tubuh dengan cara memaparkan bakteri atau virus yang sudah dilemahkan agar sistem pertahanan tubuh membentuk proteksi atau antibodi,”paparnya.
Fita menjelaskan pemberian vaksin dilakukan secara spesifik untuk mengatasi penyakit tertentu.
Baca: Hukum Sengaja Tak Berpuasa Demi Jaga Stamina untuk Menghindari Corona, Ustaz: Iman Kuat, Imun Stabil
Baca: Beri Kado Ulang Tahun Mobil Mewah untuk Anak Ketiganya, Nikita Mirzani: Rezeki Arkana Strong Banget
Melalui vaksin diharapkan bisa menekan risiko infeksi berbagai penyakit berbahaya dan mematikan. Misalnya, TBC, difteri pertusis, polio, campak, rubela, cacar air, penumonia oleh HIB dan peneumokokus, hepatitis A, hepatitis B, tifoid, serta meningitis.
“Vaksinasi ini wajib diberikan untuk melindungi diri dan orang lain. Terlebih saat ini kita dengan mudah terhubung dengan negara-negara dunia, sementara banyak penyakit menular yang cepat menyebar dan menulari siapa saja,” tandasnya.
Selain untuk proteksi diri, dengan imunisasi bisa melindungi orang lain. Cakupan imunisasi tinggi lebih dari 90 persen dapat membentuk kekebalan komunitas (herd immunity). Apabila cakupan imunisasi rendah atau di bawah 90 persen maka akan sulit terbentuk kekebalan kelompok yang bisa memberikan perlindungan bagi banyak orang.

Kelompok Ini Tak Bisa Divaksin
Kendati vaksin wajib diberikan bagi setiap orang, ada beberapa kelompok orang yang memang tidak bisa divaksinasi.
Salah satunya yang mengalami alergi saat divaksinasi.
Sementara pada orang dengan imunitas sangat rendah atau orang yang menggunakan obat-obatan yang menekan daya tahan tubuh seperti obat-obatan kanker/steroid dalam jangka panjang dapat diimunisasi dengan cara berbeda.
Demikian halnya untuk orang dengan penyakit yang berhubungan dengan daya tahan tubuh rendah seperti HIV dan gizi buruk.
Mereka diberikan vaksin bukan dengan bakteri/virus yang dilemahkan, tetapi dengan bakteri/virus yang dimatikan. Misalnya pada vaksin polio tidak menggunakan vaksin tetes namun dengan vaksin injeksi.