Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Takut Bawa Bayi ke Rumah Sakit Saat Wabah Corona, Sebaiknya Imunisasi Dilakukan Kapan?

Saat pandemi corona atau covid-19, orangtua yang memiliki bayi dan balita saat ini tak jarang ada yang kebingungan jadwal imunisasi, kapan sebaiknya?

Penulis: Anita K Wardhani
dok wartakota
Ilustrasi vaksin 

TRIBUNNEWS.COM - Saat pandemi corona atau covid-19 sekarang ini, orangtua yang memiliki bayi dan balita saat ini tak jarang ada yang kebingungan dengan jadwal imunisasi sang buah hati.

Apakah harus menunda imunisasi bayi sampai wabah corona berlalu?

Penyebaran virus corona jenis baru yang kian meluas dan menginfeksi jutaan orang memang membuat semua orang khawatir, termasuk orangtua yang memiliki bayi atau balita.

Ada ketakutan para orang tua membawa anak keluar rumah, salah satunya berkunjung ke rumah sakit atau layanan kesehatan untuk melakukan vaksinasi pada putra putrinya.

Dokter spesialis Anak Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, dr. Fita Wirastuti, M.Sc., Sp.A., menyebutkan imunisasi atau pemberian vaksin pada bayi atau anak harus tetap berjalan walaupun berada di tengah pandemi Covid-19.

“Imunisasi dasar wajib tetap dikerjakan. Misal kondisinya memang tidak memungkinkan boleh ditunda maksimal 1 bulan, tapi sekali lagi sebisa mungkin dilakukan sesuai jadwal,” katanya dikutip dari laman resmi Universitas Gadjah Mada (UGM).

Pemberian vaksin imunisasi ke bayi.
Pemberian vaksin imunisasi ke bayi. (HandOut/Istimewa)

Fita pun memberikan saran agar imunisasi bisa berjalan aman.

Agar terhindar dari penularan virus corona jenis baru ini pada anak, para orangtua dapat terlebih dahulu membuat perjanjian dengan rumah sakit.

Dengan pengaturan waktu yang telah dijadwalkan diharapkan bisa memotong waktu tunggu saat di rumah sakit.

“Buat perjanjian supaya waktunya bisa pas dan tidak terlalu lama menunggu,” ujar Kepala Instalasi Rawat Inap RSA UGM ini.

Dia mengimbau para orangtua juga tidak khawatir secara berlebihan.

Sebab, rumah sakit dan layanan kesehatan saat ini telah membuat alur atau pemisahan ruangan bagi para pengunjungnya dengan pasien, termasuk yang akan menggunakan layanan imunisasi.

Baca: Sering Stres? Puasa Ternyata Bisa Meredakannya, Ini Penjelasan Psikiater UGM

Baca: Terbukti Efektif saat Digunakan Pada Monyet, Vaksin Oxford Corona Menuju Produksi Massal di India

Ilustrasi vaksin virus corona.
Ilustrasi vaksin virus corona. (Fresh Daily)

Pentingnya Imunisasi

Di tengah Pekan Imunisasi Dunia yang diperingati setiap 24-30 Mei ini, Fita menekankan masyarakat peru memahami pentingnya imunisasi atau vaksinasi.

Imunisasi merupakan salah satu upaya untuk melindungi diri dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

“Cara kerja vaksin ini prinsipnya memicu pertahanan tubuh dengan cara memaparkan bakteri atau virus yang sudah dilemahkan agar sistem pertahanan tubuh membentuk proteksi atau antibodi,”paparnya.

Fita menjelaskan pemberian vaksin dilakukan secara spesifik untuk mengatasi penyakit tertentu.

Baca: Hukum Sengaja Tak Berpuasa Demi Jaga Stamina untuk Menghindari Corona, Ustaz: Iman Kuat, Imun Stabil

Baca: Beri Kado Ulang Tahun Mobil Mewah untuk Anak Ketiganya, Nikita Mirzani: Rezeki Arkana Strong Banget

Melalui vaksin diharapkan bisa menekan risiko infeksi berbagai penyakit berbahaya dan mematikan. Misalnya, TBC, difteri pertusis, polio, campak, rubela, cacar air, penumonia oleh HIB dan peneumokokus, hepatitis A, hepatitis B, tifoid, serta meningitis.

“Vaksinasi ini wajib diberikan untuk melindungi diri dan orang lain. Terlebih saat ini kita dengan mudah terhubung dengan negara-negara dunia, sementara banyak penyakit menular yang cepat menyebar dan menulari siapa saja,” tandasnya.

Selain untuk proteksi diri, dengan imunisasi bisa melindungi orang lain. Cakupan imunisasi tinggi lebih dari 90 persen dapat membentuk kekebalan komunitas (herd immunity). Apabila cakupan imunisasi rendah atau di bawah 90 persen maka akan sulit terbentuk kekebalan kelompok yang bisa memberikan perlindungan bagi banyak orang.

Ilustrasi
Ilustrasi (Net)

Kelompok Ini Tak Bisa Divaksin

Kendati vaksin wajib diberikan bagi setiap orang, ada beberapa kelompok orang yang memang tidak bisa divaksinasi.

Salah satunya yang mengalami alergi saat divaksinasi.

Sementara pada orang dengan imunitas sangat rendah atau orang yang menggunakan obat-obatan yang menekan daya tahan tubuh seperti obat-obatan kanker/steroid dalam jangka panjang dapat diimunisasi dengan cara berbeda.

Demikian halnya untuk orang dengan penyakit yang berhubungan dengan daya tahan tubuh rendah seperti HIV dan gizi buruk.

Mereka diberikan vaksin bukan dengan bakteri/virus yang dilemahkan, tetapi dengan bakteri/virus yang dimatikan. Misalnya pada vaksin polio tidak menggunakan vaksin tetes namun dengan vaksin injeksi.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved