IDI: Stunting Ditandai Lahir di Bawah 47 Sentimeter
Angka ini masih tinggi karena harus berada dibawah ambang batas standar WHO yaitu 20 persen.
Sebagaimana diketahui stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Dalam jangka panjang, stunting berdampak negatif untuk kecerdasan anak dan meningkatkan risiko anak untuk terkena penyakit tidak menular.
Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) menempatkan Indonesia sebagai negara ketiga dengan angka prevalensi stunting tertinggi di Asia pada tahun 2017. Angkanya mencapai 36,4 persen.
Namun, pada 2018, angkanya turun menjadi 27,67 persen.
Angka ini masih tinggi karena harus berada dibawah ambang batas standar WHO yaitu 20 persen.