Jumat, 3 Oktober 2025

Ani Yudhoyono Sakit

Mitos dan Fakta Penyakit Kanker Darah yang Diderita Ani Yudhoyono

Mantan ibu negara, Ibu Ani Yudhoyono,sejak Sabtu (2/2/2019) lalu harus menjalani rawat inap karena kanker darah yang dialaminya.

TribunStyle.com/ IG Annisa Pohan
Mantan Ibu Negara Indonesia Ani Yudhoyono dalam perawatan di sebuah rumah sakit Singapura karena derita kanker darah / leukimia, ditemani cucu-cucu tercinta. 

4. Baru bisa dideteksi pada stadium akhir?

Masyarakat sering kali cemas lantaran menganggap kanker darah baru dapat diketahui pada stadium akhir. Namun, menurut Phipps, kanker darah bisa dideteksi dini dengan memeriksakan gejala yang kerap timbul.

Gejala itu meliputi demam yang berkepanjangan, berat badan yang turun drastis, dan muncul pembengkakan pada getah bening untuk jenis limfoma. Jika merasa memiliki gejala ini, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

"Pengecekan kesehatan dapat mengetahui kondisi darah dan kenker dalam tubuh," ucap Phipps.

Di sisi lain, Phipps menjelaskan pada kanker darah tak ada istilah penanganan yang terlambat. Dokter umumnya tak lagi mengenal istilah stadium seperti kanker lain lantaran kanker darah terjadi pada darah yang beredar di seluruh tubuh.

"Pada leukemia stadium 1,2,3, atau 4 tak lagi penting. Kami memeriksakan kondisi dan melihat penanganan yang tepat. Tak ada pula istilah kanker darah tak bisa disembuhkan atau sama dengan hukuman mati," tutur Phipps.

5. Hanya keluarga yang bisa donor sumsum tulang belakang?

Salah satu metode pengobatan kanker darah adalah dengan donor sumsum tulang belakang. Kabar yang beredar donor ini mesti berasal dari keluarga.

Phipps menjelaskan sumber terbaik memang berasal dari saudara kandung. Sumber lainnya bisa didapat dari anak atau orangtua.

Namun, sumsum tulang belakang ini juga bisa diperoleh dari orang lain yang tidak memiliki hubungan darah.

Beberapa stok sumsum tulang belakang atau stok darah tali pusar tersimpan di bank darah tali pusat dan bisa dipakai di seluruh dunia.

Phipps juga menyebut tak ada efek samping yang berkepanjangan bagi pendonor. Mereka hanya bakal merasa sakit dan kelelahan paling lama sepekan setelah proses donor.

Saat ini, kemajuan teknologi juga membuat proses donor tak memerlukan operasi yang berat.

6. Vitamin C dapat menghentikan kanker darah?

Menurut Zi Yi, tak ada data atau bukti yang menunjukkan dosis vitamin C yang tinggi dapat menyetop progres leukemia. Alih-alih menyembuhkan, dosis yang salah dari vitamin C itu justru dapat memperparah keadaan.

Zi Yi menyarankan agar penderita mengonsumsi asupan yang tepat sesuai takaran gizi yang sudah disarankan dokter agar dapat mempercepat penyembuhan.(GridHEALTH.id)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved