Kamis, 2 Oktober 2025

Konsultasi Gigi dan Mulut

Mengapa Posisi Gigi Kembali Berantakan Setelah Behel Dilepas, Tante Dok?

Mengapa gigi saya hanya rapi ketika behel dipasang dan kembali berantakan ketika kawat gigi dilepas?

zoom-inlihat foto Mengapa Posisi Gigi Kembali Berantakan Setelah Behel Dilepas, Tante Dok?
Istimewa
Behel alias kawat gigi

Pertanyaan Konsultasi Pembaca Tribunnews.com

Tante Dokter yang baik..

Mengapa posisi gigi-geligi kembali menjadi tidak rapi seperti kondisi sebelum dirawat setelah behel dilepas? Padahal sebelumnya susunannya sudah rapi setelah dirawat dengan behel selama 1 tahun.

Saya ingin minta penjelasan dari Tante Dokter karena saya belum mendapatkan penjelasan yang memuaskan sebelum ini. Terimakasih, ya Tante.. (Yessie L.P., Palembang)

 
Jawaban:

Dear Kak Yessie..

Terimakasih atas pertanyaannya. Juga, atas kesediaan dan kesabaran Kak Yessie menanti jawaban saya.

Maaf. atas kasus orthodonti siapakah pertanyaan ini diajukan ke saya? Kak Yessie sendiri, ataukah yang lain? Hmm..kepada siapapun, saya akan berikan masukan terkait, yea..
Kak Yessie yang baik,

Apapun pilihan tehnik perawatan yang diupayakan, ruang lingkup dan tujuan perawatan orthodonti yakni:

-  Memperbaiki estetis wajah dan gigi-geligi
-  Menyusun gigi-geligi agar terhindar dari area penimbunan sisa makanan
-  Menghilangkan kontak premature antar tonjol gigi-geligi yang dapat menimbulkan pergeseran rahang serta dapat menimbulkan rasa sakit pada sendi dan otot
-  Menghilangkan ketidakteraturan gigi-geligi yang menimbulkan trauma
-  Merawat kondisi gigi maju ke depan yang mudah berimbas kerusakan
-  Merapikan susunan gigi-geligi sebelum dilakukan restorasi gigi tiruan jembatan, mahkota ataupun gigi tiruan sebagian.

Selama berlangsungnya proses perawatan orthodonti, sesederhana apapun anomali yang sedang dikoreksi dengan jenis dan alat perawatan apapun, maka akan terjadi proses perubahan jaringan pendukung gigi dan jaringan sekitar terkait, sebagai imbas pergeseran gigi-geligi dalam rongga mulut kita, Kak..

Dalam 24 jam pertama setelah gigi menerima tekanan dari alat orthodonti, gigi akan bergerak melalui ruang periodontal jaringan pendukung gigi menghasilkan daerah tegangan dan tekanan dalam ruang  periodontium tersebut. Masing-masing gigi akan bergerak sesuai target pencapaiannya.

Apakah hanya berubah derajat kemiringannya, bergeser secara menyeluruh (bodily), berputar pada sumbunya, makin masuk ke dalam kantong soketnya maupun sebaliknya.

Selama proses pergerakan ini, toleransi pergerakan 1mm per bulan merupakan ambang pergerakan gigi yang normal.

Besar dan kecepatan pergerakan ini ditentukan oleh besar tekanan yang diterima sang gigi, serta usia sang pemilik gigi dan variasi lokal area pergerakan yang bersifat individual . Terkait besar tekanan yang diterima sang gigi, dokter akan melakukannya dengan sangat hati-hati secara bertahap dari tekanan terkecil untuk menghindari resiko kematian jaringan pulpa gigi serta kejadian resorpsi akar gigi terkait.

Nah, segera setelah target perawatan dicapai, maka tahapan selanjutnya yakni mempertahankan posisi gigi-geligi di posisi barunya dengan pemberian ragam alat retensi terkait yakni: Retainer, hingga gigi dan seluruh perubahan selulair jaringan pendukungnya sampai di tahap stabil.

Selama masa retensi ini, perubahan selulair di tingkat jaringan pendukung sekitar gigi dapat tetap terjadi, Kak.. Terutama di sel-sel tulang pendukung sang gigi. Itulah mengapa tahapan pemakaian Retainer wajib dilakukan pasca tercapainya target perawatan orthodonti.

Bahkan untuk kasus yang memerlukan gerakan berputarnya posisi sang gigi, serat trans-septal dan serat gingival bebas tetap bergeser selama beberapa waktu. Kegagalan adaptasi ulang dari serat ini disinyalir merupakan penyebab utama relapsnya pergerakan gigi berputar tersebut.

Umumnya dokter akan mengambil pilihan tindakan pemotongan serat tersebut setelah posisi baru sang gigi telah dicapai. Tindakan yang tidak selalu otomatis menghilangkan kasus relaps, tetapi dapat mengurangi kecenderungan relaps. Setelahnya gigi wajib diretensi selama minimal 6 bulan.

Saya belum tahu pasti, sampai tahap manakah perawatan orthodonti yang Kakak maksudkan ketika kasus relaps-nya posisi gigi dialami.

Dugaan sementara saya, tahap pemakaian alat retensi untuk mencapai kondisi stabilnya posisi gigi yang baru belum tuntas diupayakan, atau bahkan bisa jadi belum sempat diupayakan. Itulah mengapa jadi relaps. Posisi gigi kembali tidak teratur seperti saat sebelum dirawat.

Saran saya, segeralah kembali ke dokter yang merawat, agar dapat dilakukan upaya perawatan perbaikan.

Dan, mohon jalankanlah tahapan perawatan dengan disiplin serta tuntas hingga tahap pemakaian Retainer, yea.. Harapan terbaik saya, nantinya kondisi relaps-nya posisi gigi-geligi pasca pelepasan alat orthodonti segera dapat ditanggulangi dengan baik dan tepat.

Semoga penjelasan saya kali ini dapat dipahami dengan jelas. Tanyalah kembali andai masih ada point yang belum dipahami, yach..

Salam sehat dari saya.

D-smile, 26 Maret 2013  23:31 WIB

Kontak Konsultasi Drg Anastasia Ririen

Drg R Ngt Anastasia Ririen Pramudyawati, alumnus Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, siap menjawab segala pertanyaan seputar kesehatan gigi dan mulut di rubrik konsultasi Gigi dan mulut Tribunnews.com.

Selama ini, perempuan kelahiran tepian Danau Tage -Epouto (Enarotali, Paniai, Papua) ini bekerja di Permata Pamulang Hospital, Happy Smile Dental Clinic Bali View Point (keduanya beralamat di Tangerang Selatan), dan praktik pribadi D-smile di wilayah Pondok Cabe, Selatan Jakarta.

Selain itu, juga aktif menulis di www.kompasiana.com/dokteranastasiaririen dan memberikan konsultasi soal kesehatan gigi dan mulut lewat media radio serta mengisi rubrik konsultasi di Harian Tribun Kaltim.

Bagi pembaca Tribunnews.com yang ingin melakukan konsultasi masalah gigi dan mulut, silakan mengirimkan pertanyaan melalui email: [email protected]. Semua jawaban akan ditayangkan di www.presnapress.com.

 

 

 

 

KONSULTASI PEMBACA SEBELUMNYA



Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved