Konsultasi Gigi dan Mulut
Gigi Anak Saya Nggak Berlubang, Tapi Baunya Minta Ampun! Kenapa Ya, Dok?
Pertanyaan konsultasi: Anak saya giginya nggak berlubang, tapi kenapa bau mulutnya nggak sedap banget ya? Apa solusinya, Dok?
Pertanyaan:
Dok. usia anak saya sekarang sudah menginjak 18 tahun. Giginya tumbuh dengan normal. Belakangan, setiap kali saya ngobrol dengan dia, ada bau tak sedap dari mulutnya. Sementara semua giginya tidak ada yang berlubang (membusuk). Apa ya Dok penyebab bau mulut tak sedap? Lalu bagaimana cara mengatasinya. (Waluyo, Balikpapan)
Jawaban:
Terima kasih, Bapak Waluyo. Kondisi halitosis atau aroma hawa mulut yang kurang sedap diakibatkan oleh aktivitas bakteri tertentu di rongga mulut kita.
Pencetusnya beragam. Bukan hanya bila ada gigi yang berlubang atau membusuk.
Adanya gangguan kesehatan pada jaringan pendukung gigi termasuk keberadaan karang gigi, aliran air ludah yang berkurang oleh sebab tertentu, bentuk tumpatan/tambalan gigi yang kurang sesuai patokan kaidah idealnya, akumulasi bakteri pada permukaan lidah, akumulasi sisa makanan/debris pada gigi tiruan, sisa makanan pada sulkus gusi, termasuk faktor sistemik semisal adanya penyakit umum, kondisi sedang mengonsumsi obat tertentu, maupun kondisi sedang terjadinya proses gangguan pada saluran pencernaan merupakan ragam pencetusnya.
Cara mengatasinya, sudah pasti musti rutin mengontrolkan kondisi kesehatan gigi dan mulut kita ke dokter gigi yang dipercaya, sehingga langsung dapat ditangani secara klinis, apabila ditemukan pencetusnya.
Misalnya:
a. Dilakukan upaya pembersihan karang gigi yang rutin, setidaknya 6 bulan sekali,
b. Recontouring tumpatan gigi kita oleh dokter gigi, termasuk soal penyempurnaan pemolesannya
c. Dilakukan perawatan tepat dan tuntas oleh dokter gigi, segera setelah ditemukan kerusakan pada gigi maupun jaringan pendukungnya
Selain itu, perlu dilakukan upaya pencegahan sekaligus maintenance pribadi sehari-hari, di antaranya:
a. Rutin membersihkan gigi-geligi, jaringan gusi, serta lidah dengan cara, alat, dan waktu yang tepat. Perlu diingat, target pembersihan tersebut yakni: mencapai kondisi bersih.
Melepas semua debris/sisa makanan yang menempel. Artinya, bukan hingga mengikis lapisan gigi terluar, ataupun melukai jaringan lunak rongga mulut yang sehat. Detail soal ini akan saya bahas dalam artikel tersendiri, yea..
b. Mengkonsumsi lebih banyak jenis makanan segar berserat tinggi, serta mengkonsumsi air putih yang cukup. Setidaknya satu gelas ukuran standard (200ml) per jam,
c. Menghindari mengkonsumni jenis material padat/cair/uap/asap apapun yang bertentangan dengan kaidah kesehatan holistic secara menyeluruh
d. Segera mengkonsultasikan setiap gejala penurunan kesehatan apapun ke dokter ahli terkait. Dan, andai ditemukan kondisi anomali, segera mengobatkannya secara tuntas. (*)
KONTAK KONSULTASI DRG RIRIEN
Drg R Ngt Anastasia Ririen Pramudyawati, jebolan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta siap menjawab segala pertanyaan seputar kesehatan gigi dan mulut di rubrik konsultasi Gigi dan mulut di Tribunnews.com.
Selama ini, perempuan kelahiran Enarotali, Papua, bekerja di Permata Pamulang Hospital, Happy Smile Dental Clinic Bali View Point (keduanya beralamat di Tangerang Selatan), dan praktek pribadi D-smile di wilayah Sawangan, Depok, Jawa Barat.
Selain itu, juga aktif menulis di Kompasiana.com dan memberikan konsultasi soal kesehatan gigi dan mulut lewat media radio serta mengisi rubrik konsultasi di Harian Tribun Kaltim. Bagi pembaca Tribunnews.com yang ingin melakukan konsultasi masalah gigi dan mulut, silakan mengirimkan pertanyaan melalui email: [email protected]. Semua jawaban akan dimuat ditayangkan di www.presnapress.com.