Konsultasi Gigi dan Mulut
Gigi Berkarat Menghitam Gara-gara Hobi Ngopi, Bagaimana Membersihkannya?
Gara-gara hobi minum kopi, gigi saya berkarat dan menghitam. Bagaimana membersihkannya?
Pertanyaan:
Saya, Muhammad Soleh, berumur 20 tahun ingin bertanya. Bagaimana membersihkan kembali gigi saya yang sudah mulai berkarat dan berwarna kehitam-hitaman mengingat saya sering juga meminum kopi?
Padahal saya rajin gosok gigi, tapi gigi malah kusam. Benarkah karena kebiasaan saya ngopi? Saya tunggu jawaban dokter. Terima kasih. (Muhammad Soleh )
Jawaban:
Selamat pagi, Mas Soleh.. ..Hmm…di usia 20 tahun giginya mulai berkarat, yea....?
Dalam bidang kedokteran gigi, tidak dikenal istilah gigi berkarat. Saya menduga yang Mas Soleh maksudkan adalah pewarnaan gigi yang terjadi oleh beberapa penyebab. Salah satunya oleh kebiasaan meminum kopi.
Seperti pernah saya utarakan dalam artikel saya soal Labial Veneer, bahwa warna gigi sehat sangat ditentukan oleh grade warna, opasitas, serta ketebalan lapisan enamel gigi: lapisan terluar gigi sehat.
Umumnya, warna gigi permanen bervariasi. Bermuasal dari kombinasi warna asli lapisan enamel gigi (putih, putih keabu-abuan, hingga putih krem), dengan warna dentin di bagian dalamnya yang kekuningan.
Menghasilkan tampilan warna gigi permanen putih kekuningan, putih keabu-abuan, putih krem, maupun warna kuning keabu-abuan. Sedangkan warna gigi decidui (gigi sulung/susu) normal adalah putih kebiru- biruan ataupun putih susu. Artinya, bukan sekedar putih saja. Warna putih yang kita lihatpun sejatinya adalah kontras warna asli gigi terhadap tone warna kulit kita.
Gigi permanen mempunyai ketebalan masing-masing struktur email dan dentin yang berbeda dengan gigi decidui. Itulah mengapa secara alami lebih kuning. Selain bahwa gigi taring atas secara alami berwarna lebih kuning dibanding keseluruhan gigi tetap lainnya.
Nah, oleh pertambahan usia, akibat pemakaian oleh faktor cara dan libasan lelaju sang waktu, umumnya lapisan enamel gigi akan menipis. Sementara secara alamiah lapisan kedua: dentin, akan menebal ke arah dalam.
Itulah mengapa warna gigi akan bertambah kekuningan mengikuti warna dentin.. oleh faktor usia sang pemilik raga. Dan ini adalah normal alamiah.
Pada masa gigi permanen di usia dewasa, penyebab perubahan pewarnaan gigi bervariasi. Antara lain karena sebab-sebab berikut:
1. Plak, stain, karang gigi
Plak merupakan lapisan putih yang muncul pada permukaan gigi. Apabila penyikatan gigi tidak optimal, maka plak semakin bertumpuk, berimbas pewarnaan gigi jadi kekuningan.
Apabila menyerap warna dari makanan-minuman yang kita konsumsi, dapat menimbulkan stain pada gigi. Akumulasi plak dalam jangka waktu lama plus kalsium dari air ludah dapat mengeraskan plak sehingga menjadi karang gigi. Berwarna kuning sampai coklat-kehitaman.
Selain masalah estetika, plak dan karang gigi merupakan penyebab utama penyakit jaringan pendukung gigi.
Plak dapat dihilangkan dengan teknik penyikatan gigi yang baik dan waktu yang teratur, serta penggunaan benang gigi untuk area sela-sela gigi. Sebaliknya stain dan karang gigi hanya bisa dihilangkan dengan alat- bahan dan tehnik khusus pembersihan karang gigi oleh dokter gigi. Stain akibat kebiasaan mengkonsumsi kopi dapat dibersihkan dengan langkah ini, Mas..
2. Gigi berlubang
Umum terjadi akibat pembersihan mulut yang kurang optimal, serta tidak dilakukan perlindungan awal fissure sealant di awal erupsi sang gigi dengan anatomis lekuk permukaan yang dalam.
Secara umum proses perusakannya diawali adanya bercak putih keruh, yang bila tidak segera ditangani akan berkembang menjadi abu-kehitaman… ketika kerusakannya telah meluas hingga matinya jaringan gigi, yang dapat hancurkan seluruh material gigi, dan berlanjut meluas ke jaringan sekitar gigi bahkan ke seluruh tubuh bila tidak segera ditangani dengan tuntas.
3. Pewarnaan gigi karena obat-obatan
Obat antibiotika tetrasiklin yang dikonsumsi Ibu mengandung saat benih gigi sedang tumbuh maupun pada anak-anak berusia kurang dari 12 tahun menjadi salah satu penyebab pewarnaan gigi menjadi lebih kuning hingga ungu kecoklatan yang dapat tampak sebagai wujud bergaris pada gigi.
Pewarnaan ini sulit dihilangkan dengan upaya pemutihan gigi bleaching. Perawatan Labial Veneer maupun Jacket Crown merupakan pilihan yang bisa diambil.
4. Pewarnaan gigi karena pilihan bahan tambalan
Meski tergolong tumpatan yang sangat kuat, amalgam merupakan salah satu jenis tumpatan berbahan utama material logam yang bisa menyebabkan perubahan warna gigi menjadi keabu-abuan.
Selain bahwa material gigi cenderung lebih mudah pecah dibanding material tambalannya saat dipakai dalam jangka panjang akibat perbedaan sifat dan susunan materialnya.
5. Bleaching
Pemutihan gigi (bleaching) merupakan salah satu prosedur mendapatkan gigi yang lebih putih menggunakan bahan khusus semisal carbamide peroxide dengan ragam konsentrasi. Sebaiknya bleaching dilakukan dengan pengawasan intens oleh dokter gigi. Tindakan ini tidak disarankan untuk ibu hamil dan menyusui, serta anak di bawah usia 15 tahun.
Efek sampingnya dapat berupa ragam derajat sensasi rasa ngilu. Struktur gigi pun dapat mengalami sedikit perubahan setelah tindakan, yang secara umum bersifat sementara. Akan pulih sekitar 2 minggu kemudian.
Jadi, penatalaksanaan pemulihan perubahan pewarnaan gigi permanen oleh ragam sebab dapat diupayakan dengan tepat apabila telah diketahui dengan pasti etiologis terjadinya. Segera mengkonsultasikan kondisi klinis gigi ke dokter gigi terdekat yang dipercaya merupakan pilihan tepat sekaligus bijak, sudah pasti.
Demikian, semoga bermanfaat.
D-smile, 4 Maret 2013 14:31 WIB
Kontak Konsultasi Drg Ririen
Drg R Ngt Anastasia Ririen Pramudyawati, jebolan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta siap menjawab segala pertanyaan seputar kesehatan gigi dan mulut di rubrik konsultasi Gigi dan mulut di Tribunnews.com.
Selama ini, perempuan kelahiran Enarotali, Papua, bekerja di Permata Pamulang Hospital, Happy Smile Dental Clinic Bali View Point (keduanya beralamat di Tangerang Selatan), dan praktek pribadi D-smile di wilayah Sawangan, Depok, Jawa Barat.
Selain itu, juga aktif menulis di Kompasiana.com dan memberikan konsultasi soal kesehatan gigi dan mulut lewat media radio serta mengisi rubrik konsultasi di Harian Tribun Kaltim. Bagi pembaca Tribunnews.com yang ingin melakukan konsultasi masalah gigi dan mulut, silakan mengirimkan pertanyaan melalui email: [email protected]. Semua jawaban akan dimuat ditayangkan di www.presnapress.com.
Baca Konsultasi Sebelumnya
-
Minggu, 3 Maret 2013 14:35 WIBSaya merasa kurang percaya diri untuk tersenyum lebar gara-gara gigi gingsul di rahang atas. Apa solusinya?
-
Minggu, 3 Maret 2013 14:15 WIBAnak saya gigi sering dan gigi taringnya berjejal serta menonjol ke depan. Tapi mengapa untuk merapikan dengan kawat gigi lama sekali?
-
Rabu, 27 Februari 2013 11:47 WIBTiap habis gosok gigi, anaknya saya bukannya berkumur-kumur, malah menelan busa pasta gigi. Berbahayakan, Dok?
-
Rabu, 27 Februari 2013 09:24 WIBPertanyaan: Istri saya giginya tumbuh miring, rasanya sakit banget, tapi dia takut dioperasi. Apa solusinya, Dok?
-
Rabu, 27 Februari 2013 09:15 WIBPertanyaan konsultasi: Anak saya giginya nggak berlubang, tapi kenapa bau mulutnya nggak sedap banget ya? Apa solusinya, Dok?
-
Rabu, 27 Februari 2013 09:08 WIBPertanyaan konsultasi: Anak saya pertumbuhan giginya melambat sejak kecil, sekarang malah gingsul, apa solusinya?
-
Rabu, 27 Februari 2013 09:00 WIBMemiliki deretan gigi indah, putih dan cemerlang seperti milik para artis jadi impian banyak orang. Bagaimana mewujudkannya?
-
Selasa, 26 Februari 2013 09:12 WIBDaripada pakai gigi palsu, ribet membersihkan, kini banyak orang memilih tanam gigi di gusi. Bagaimana cara dan biayanya?
-
Jumat, 22 Februari 2013 18:33 WIBSusunan gigi berantakan dan kurang putih cemerlang, apa solusinya? Simak jawaban dokter.