Rokok Itu Tak Bisa Mengatasi Stres
Tidak benar jika merokok dikatakan bisa membuat kondisi menjadi rileks dan bisa mengatasi stres.
TRIBUNNEWS.COM - Pakar psikologi Radboud University-Nijmegen Belanda Prof AML Coenen menyatakan tidak benar jika merokok dikatakan bisa membuat kondisi menjadi rileks dan bisa mengatasi stres.
Usai seminar "Brain and Health Risk Behaviour" di Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, Selasa, ia mengakui banyak orang yang mengatakan dengan merokok membuat mereka lebih rileks dan tidak stres.
Padahal, kata dia, nikotin yang terkandung dalam rokok adalah semacam zat perangsang dan tidak bisa merelaksasi kondisi seseorang, dan dengan hanya mencoba beberapa gelintir rokok bisa menjadikan ketergantungan.
Menurut dia, banyak orang tidak menyadari sebenarnya kandungan tar yang juga terdapat dalam rokok justru lebih berbahaya dibandingkan dengan nikotin, karena bisa menyebabkan perokok terkena penyakit kanker.
Ada beberapa penyakit kanker yang berpeluang diderita kalangan perokok, kata dia, tetapi yang paling banyak diderita memang kanker paru-paru.
Namun, ia mengakui bahwa perilaku merokok saat ini justru sangat populer di kalangan anak muda, seolah tak menyadari bahwa kebiasaannya tersebut bisa berisiko sangat berbahaya pada tubuh mereka.