Minggu, 5 Oktober 2025

Maroko Diguncang Unjuk Rasa Besar-besaran, Apa yang Bisa Diketahui? Siapa & Apa Tuntutan Demonstran?

Maroko diguncang gelombang unjuk rasa besar-besaran dalam beberapa hari belakangan. Apa yang bisa diketahui dari peristiwa ini?

Ist
UNJUK RASA - Bendera Maroko. Berikut fakta-fakta seputar unjuk rasa yang melanda Maroko dalam beberapa hari belakangan. 

Kaum muda, yang mencakup hampir sepertiga populasi, mengatakan mereka merasa kehilangan haknya oleh kebijakan dan ambisi internasional negara tersebut, yang terutama menyasar audiens eksternal dan wisatawan. 

Seluruh lingkungan diratakan menjadi puing-puing untuk memberi ruang bagi hotel, jalan raya, dan stadion baru. 

Pada saat yang sama, kemajuan di bidang vital pendidikan, lapangan kerja bagi kaum muda, dan layanan medis masih belum memuaskan. 

Permasalahan ini semakin diperparah dengan fakta bahwa Maroko belum sepenuhnya pulih dari krisis ekonomi dan inflasi yang disebabkan oleh pandemi COVID-19, dan belum sepenuhnya memberikan kompensasi kepada para korban gempa bumi Al Haouz tahun 2023.

Para demonstran juga telah melontarkan tuduhan korupsi terhadap pemerintahan koalisi saat ini, yang telah berkuasa sejak Oktober 2021 dan dipimpin oleh Perdana Menteri Aziz Akhannouch. 

Akhannouch, salah satu pengusaha terkaya di Maroko dan pimpinan Akwa Group, dengan kekayaan bersih yang dilaporkan mencapai $1,6 miliar, telah diselidiki atas potensi konflik kepentingan antara urusan bisnis pribadinya dan proyek-proyek negara. 

Beberapa tokoh dalam gerakan protes baru ini juga menyerukan agar pemerintah mundur dan bertanggung jawab atas segala kesalahan pengelolaan dana publik.

Bagaimana tanggapan pemerintah Maroko?

Dalam beberapa hari pertama demonstrasi, pihak berwenang menangkap sekitar seribu pengunjuk rasa, menurut Asosiasi Hak Asasi Manusia Maroko, karena melakukan protes tanpa izin.

Banyak dari pengunjuk rasa ini telah dibebaskan. Namun, seiring meningkatnya rasa frustrasi atas kurangnya komunikasi dan terbatasnya respons pemerintah, konfrontasi yang lebih keras antara pihak berwenang serta demonstran mulai mendominasi sebagian gerakan, terutama di pinggiran kota dan kota-kota yang kurang berkembang, yang mengakibatkan korban jiwa dan kekacauan.

Akhannouch menyampaikan pidato publiknya dalam protes tersebut pada hari Kamis, enam hari setelah dimulainya protes. 

Ia mengungkapkan kesedihannya di tengah eskalasi kekerasan yang tidak diinginkan. Ia berjanji akan kesiapan kabinetnya untuk menanggapi tuntutan yang disuarakan oleh pemuda Maroko dan untuk terlibat dalam dialog di dalam lembaga dan ruang publik.

Mengingat sifat kompleks monarki konstitusional di Maroko, yang membagi kekuasaan antara raja, "pemimpin umat beriman," dan cabang eksekutif serta legislatif terpilih, banyak demonstran juga menjunjung tinggi Raja Mohamed VI untuk mengambil keputusan tegas dan memberlakukan reformasi sistemik yang drastis guna mengatasi kegagalan kelas politik dan layanan yang merendahkan martabat. 

Raja sebelumnya telah menanggapi demonstrasi Musim Semi Arab secara positif pada tahun 2011, yang memungkinkan masyarakat Maroko mengalami apa yang disebut para komentator sebagai "evolusi, alih-alih revolusi," tidak seperti negara-negara Arab lainnya di kawasan tersebut. 

Namun, reformasi konstitusi tahun 2011 akan menyulitkan raja untuk membubarkan pemerintahan begitu saja, dan hal itu akan membutuhkan konsensus dan tindakan yang lebih luas dari parlemen.

Pemuda Maroko juga menantikan sinyal dari Putra Mahkota Moulay Hassan, seorang anggota Gen Z, yang telah memainkan peran lebih besar di bidang politik dan pembangunan sebagai bagian dari proses suksesi jangka panjang.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved