Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Trump-Netanyahu Ultimatum Hamas: Terima Rencana Perdamaian Gaza atau Hadapi Konsekuensi 

PM Netanyahu hingga Presiden AS lontarkan ultimatum keras ke Hamas, ancam terima rencana perdamaian 20 poin bagi Gaza atau menghadapi konsekuensinya.

Facebook The White House
TRUMP DAN NETANYAHU - Tangkapan layar The White House pada Selasa (8/7/2025), memperlihatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan) dan Presiden AS Donald Trump (kiri) berfoto di Gedung Putih, pada hari Senin (7/7/2025). lontarkan ultimatum keras ke Hamas, ancam terima rencana perdamaian 20 poin bagi Gaza atau menghadapi konsekuensinya. 

Pertemuan ini bertujuan memfasilitasi komunikasi antara Hamas, Israel, dan Amerika Serikat, serta memastikan proposal perdamaian dapat dipahami dan dibahas secara mendetail oleh semua pihak yang terlibat.

Qatar, yang memiliki hubungan dekat dengan Hamas, dipercaya memegang peran penting sebagai jembatan diplomatik kedua belah pihak.

Negara ini memanfaatkan posisi netralnya untuk menenangkan ketegangan dan menjembatani perbedaan yang ada, sambil memastikan bahwa kepentingan keamanan dan politik Israel diakomodasi.

Sementara itu, Mesir, yang memiliki pengalaman panjang dalam mediasi konflik Palestina-Israel, bertindak sebagai pengawas dan fasilitator tambahan untuk memastikan proses negosiasi berjalan transparan dan terstruktur.

Isi 20 Poin Proposal Gencatan Senjata Gaza

Adapun isi proposal perdamaian 20 poin gagas Trump mencakup sejumlah langkah strategis seperti penghentian segera serangan militer di Gaza.

Proposal juga mengatur penarikan bertahap pasukan Israel dari Jalur Gaza, yang diikuti dengan penempatan pengawasan internasional. Pengawasan ini dirancang untuk memastikan Hamas maupun kelompok lain mematuhi gencatan senjata.

Trump juga menggagas program rekonstruksi besar-besaran di Gaza, dengan dukungan dana dari negara-negara donor, terutama negara Arab dengan tujuan menciptakan keamanan dan stabilitas jangka Panjang.

Proposal ini turut menawarkan amnesti bagi anggota Hamas yang menerima koeksistensi damai, sementara anggota lainnya diberi opsi meninggalkan Gaza ke negara-negara yang tidak ditentukan.

Trump menyatakan bahwa rencana ini bertujuan tidak hanya untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung hampir dua tahun, tetapi juga membuka jalan bagi bantuan kemanusiaan skala besar di Gaza, yang akan diawasi oleh PBB dan Bulan Sabit Merah. 

(Tribunnews.com / Namira)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved