Berita Populer Hari Ini
5 Populer Internasional: Pertemuan Trump dan Erdogan - Pidato Virtual Presiden Palestina
Berita populer internasional dalam 24 jam terakhir, di antaranya pertemuan Donald Trump dan Erdogan.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Pravitri Retno W
4. Trump Teken Tarif Impor Lagi, Obat Bermerek Naik 100 Persen, Truk Naik 25 Persen Mulai 1 Oktober
Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menyalakan tensi perang dagang global.
Melalui unggahan larut malam di platform media sosial miliknya, Truth Social, Trump mengumumkan putaran baru tarif impor yang akan berlaku mulai 1 Oktober 2025.
Kebijakan ini mencakup bea masuk 100 persen untuk seluruh obat farmasi bermerek atau yang dipatenkan, kecuali bagi perusahaan yang telah memulai pembangunan pabrik di AS, serta tarif 25 persen untuk truk berat (heavy-duty trucks).
Selain itu, tarif 50 persen akan dikenakan pada lemari dapur dan meja rias kamar mandi, dan 30 persen untuk furniture berlapis kain.
Langkah ini disebut sebagai upaya untuk 'melindungi industri dalam negeri dari banjir produk asing' dan diklaim sebagai bagian dari strategi keamanan nasional.
"Alasannya adalah 'banjir' produk-produk ini ke Amerika Serikat dalam skala besar oleh negara-negara asing lainnya," kata Trump di Truth Social tentang tarif barang-barang rumah tangga, dikutip dari Al-Arabiya.
5. 5 Fakta Microsoft Setop Cloud & AI Militer Israel usai Terbongkar Dugaan Mata-matai Warga Palestina
Microsoft resmi menghentikan sebagian layanan cloud dan kecerdasan buatan (AI) untuk militer Israel.
Keputusan ini diumumkan pada Kamis (25/9/2025), setelah muncul laporan investigasi dari media internasional.
Investigasi itu mengungkap dugaan pengawasan massal terhadap warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat.
Teknologi yang dipakai adalah Azure, platform cloud milik Microsoft, yang digunakan menyimpan jutaan rekaman telepon.
Baca juga: Trump Rayu Erdogan: Janji Bakal Izinkan Turki Borong Jet Canggih F-35, Asal Stop Minyak Rusia
Langkah Microsoft ini menandai pertama kalinya perusahaan teknologi besar AS menarik layanan untuk militer Israel.
Brad Smith, Presiden Microsoft, menegaskan pihaknya tidak menyediakan teknologi untuk memata-matai warga sipil.
Peninjauan internal perusahaan menemukan bukti awal yang mendukung laporan The Guardian dan Associated Press.
Unit 8200, pasukan siber elit Israel, disebut-sebut terlibat dalam pemanfaatan teknologi Microsoft untuk pengawasan.
Kelompok pro-Palestina dan aktivis pekerja teknologi menyambut keputusan tersebut sebagai kemenangan moral.
Namun, sebagian pihak menilai langkah Microsoft masih terbatas karena kontrak komersial lainnya dengan Israel tetap berjalan.
(Tribunnews.com)
Sumber: TribunSolo.com
Berita Populer Hari Ini
5 Populer Regional: Detik-detik Ledakan di Pamulang - Viral Polisi Diamuk saat Tegur Sopir Truk |
---|
5 Populer Regional: Viral Penculikan Penjual Cireng - Oknum Polisi Minta Maling Motor Dilepas |
---|
5 Populer Regional: Motif Pembunuhan Keluarga di Indramayu - Anggota DPRD Jadi Tersangka Pembunuhan |
---|
5 Populer Regional: Motif Alvi Maulana Mutilasi Tiara - Tampang Sopir Bank yang Gondol Rp10 M |
---|
5 Populer Regional: Viral Video Dosen Lempar Skripsi - Oknum TNI AL Aniaya Warga hingga Tewas |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.