Spesifikasi Kapal Perang yang Dikerahkan Italia Kawal Bantuan ke Gaza, Dilengkapi 16 Rudal Aster

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Italia dan Spanyol mengirim kapal perang untuk melindungi sekaligus memastikan keselamatan Armada Global Sumud (GSF), yang membawa bantuan menuju Gaza.

Otoritas Italia mengatakan pada hari Kamis (25/9/2025), mereka akan mengirimkan kapal kedua, sementara Spanyol mengatakan angkatan lautnya juga akan bertindak. 

Roma mengirimkan sebuah fregat sehari sebelumnya menyusul serangan drone terhadap GSF di perairan internasional setelah kapal tersebut diserang drone dalam perjalanan ke Gaza untuk mengirimkan bantuan.

"Kami telah mengirim satu kapal dan satu lagi sedang dalam perjalanan, siap menghadapi segala kemungkinan,” kata Menteri Pertahanan Guido Crosetto dalam pidato di majelis rendah parlemen.

Kapal apa yang dikerahkan Italia? Bukan kaleng-kaleng ternyata. Militer Italia menugaskan kapal perang jenis Fregat Virginio Fasan.

Kapal perang Virginio Fasan (F-591), merupakan salah satu kapal kelas Carlo Bergamini (FREMM multipurpose frigate) yang dipakai Angkatan Laut Italia untuk mengawal Global Sumud Flotilla.

Kapal ini dilengkapi rudal pertahanan udara Aster.

Rudal Aster adalah sistem pertahanan udara jarak menengah hingga jauh yang dikembangkan oleh konsorsium Eropa, terutama oleh MBDA (Prancis, Italia, dan Inggris).

Rudal ini dirancang untuk menghadapi berbagai ancaman udara seperti pesawat tempur, drone, dan rudal balistik atau jelajah.

Selain itu, Kapal Perang Virginio Fasan memiliki panjang keseluruhan: 144,6 m dan Lebar: 19,7 m.

Kapasitas beratnya mencapai ±6.700 ton (penuh muatan).

Kapal ini menggunakan propulsi CODLAG (Combined Diesel-Electric and Gas) dengan 1× Turbin gas + 2× Mesin diesel + motor listrik

Kapal mempunyai kecepatan maksimum: 27 knot dan jangkauan: 6.000 nm pada 15 knot

Persenjataan

• 1× Meriam OTO Melara 127 mm/64 LW dual-purpose
• 2× Meriam 76 mm OTO Melara Super Rapid
• 16× Sel VLS untuk rudal Aster 15/30
• 8× Peluncur rudal anti-kapal Otomat/Teseo
• 2× Triple tabung torpedo 324 mm
• Senjata ringan pendukung dan counter-measure

Sensor & Sistem Tempur

• Radar AESA EMPAR/Elt ELM-2258 ALPHA
• Radar udara surface-search Thales MW08
• Sonar hull-mounted Black Bucket
• Sistem ECM/ESM, decoy launcher
• Kru Sekitar 200 personel (termasuk tim helikopter)

Spanyol Kirim Kapal OPV Furor

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengatakan pada hari Rabu (24/9/2025 mengatakan, angkatan laut negaranya akan bergabung dengan Italia dalam mengirimkan kapal perang.

Berbicara kepada wartawan di New York, Sanchez mengatakan hukum internasional harus dihormati dan warga negara dari 45 negara yang berpartisipasi dalam misi bantuan memiliki hak penuh untuk berlayar di Mediterania tanpa cedera.

"Pemerintah Spanyol menuntut agar hukum internasional dipatuhi dan hak warga negaranya untuk bernavigasi di Mediterania dalam kondisi aman dihormati," ujarnya.

"Besok kami akan mengirimkan kapal angkatan laut dari Cartagena dengan semua sumber daya yang diperlukan jika diperlukan untuk membantu armada dan melaksanakan operasi penyelamatan."

Kapal Furor adalah kapal patroli lepas pantai kelas Meteoro (BAM) yang dibangun untuk operasi pengawasan, patroli maritim, dan dukungan kemanusiaan. 

Kapal ini dirancang agar lincah di perairan lepas pantai serta mampu bertahan dalam misi panjang dengan dukungan logistik mandiri.

Spesifikasi utama Furor meliputi:

Kelas & tipe: Meteoro-class BAM (Offshore Patrol Vessel)

Dimensi: panjang 93,9 meter, lebar 14,2 meter, draft 4,2 meter

Displacement: sekitar 2.840 ton saat penuh muatan

Propulsi: skema CODOE (Combined Diesel or Electric) dengan dua mesin diesel, empat generator diesel, dua motor listrik, dua baling-baling, satu generator darurat, dan dua bow thruster

Kecepatan: maksimum 22 knot, dengan kecepatan jelajah efektif 20 knot

Jangkauan: hingga 3.500 mil laut pada kecepatan 15 knot

Persenjataan: meriam utama OTO Melara 76 mm/62, dua mounting otomatis kaliber 25 mm, serta dua senapan mesin berat 12,7 mm

Kapasitas udara: dek penerbangan dan hangar untuk satu helikopter NH-90 (kompatibel dengan AB-212 atau SH-60)

Kru: menampung sekitar 51 personel, termasuk awak helikopter dan tim operasi khusus

Dengan kemampuan deteksi, komunikasi, dan dukungan udara yang lengkap, Furor siap menjalankan tugas pengawalan armada sipil, pencarian-penyelamatan, serta patroli penegakan hukum maritim.

Diserang Drone

Para aktivis di atas armada kapal menuju Gaza diserang oleh beberapa drone, menjadi sasaran jatuhnya benda-benda, dan komunikasi mereka terganggu pada Selasa malam (23/9/2025). 

Mereka yang berada di dalam kapal, termasuk Greta Thunberg, sedang membawa bantuan kemanusiaan yang mereka harapkan dapat menembus blokade Israel.

Sejumlah aktivis mengatakan ledakan dan drone telah menargetkan kapal-kapal bantuan kemanusiaan menuju Gaza.

Armada Global Sumud mengatakan mereka tidak gentar dan 'tidak akan terintimidasi', setelah laporan ketiga serangan pesawat tak berawak ini.

"Beberapa drone, benda tak dikenal dijatuhkan, komunikasi terputus, dan ledakan terdengar dari sejumlah kapal," ujar Armada Sumud Global (GSF) dalam sebuah pernyataan. 

"Kami menyaksikan operasi psikologis ini secara langsung, saat ini, tetapi kami tidak akan gentar."

Aktivis hak asasi manusia Jerman, Yasemin Acar mengatakan dalam sebuah video yang diunggahnya di Instagram bahwa lima kapal telah diserang.

Israel mengatakan pada hari Senin bahwa mereka tidak akan mengizinkan armada tersebut mencapai Gaza. Israel memblokir dua upaya sebelumnya oleh para aktivis untuk mencapai Gaza melalui laut pada bulan Juni dan Juli.