Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Survei: Mayoritas Publik Indonesia Tolak Akui dan Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel

Mayoritas publik Indonesia menolak keras pembukaan hubungan diplomatik dengan Israel.

Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS/HERUDIN
BELA PALESTINA - Massa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina mengikuti aksi long march saat hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (27/7/2025). Survei terbaru menyebutkan mayoritas publik Indonesia menolak hubungan diplomatik dengan Israel dibuka. 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Mayoritas publik Indonesia menolak keras pembukaan hubungan diplomatik dengan Israel.

Hal ini terungkap dalam survei terbaru yang dilakukan lembaga survei Media Survei Nasional (Median) terhadap pengguna media sosial 8-13 September 2025.

Ada 907 responden dari 38 provinsi yang dilibatkan dalam survei tersebut.

Metode survei dilakukan dengan kuesioner berbasis Google Form yang disebar ke para responden.

Hasil survei dimaksudkan untuk menggali persepsi pengguna medsos di Indonesia.

Terutama menjawab isu kemungkinan Indonesia membuka hubungan diplomatik dengan Israel setelah munculnya pernyataan Presiden Prabowo akan mengakui Israel bila Israel mengakui Palestina.

“Kita harus menjamin status kenegaraan Palestina, tapi Indonesia juga menyatakan bahwa jika Israel mengakui kemerdekaan dan kenegaraan Palestina, Indonesia akan langsung mengakui negara Israel, dan kita akan menjamin keamanan Israel,” kata Prabowo di mimbar di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9/2025) lalu.

Bagaimana hasil Survei Median?

Peneliti Senior Median, Rico Marbun, mengungkapkan bahwa sebanyak 72,5 persen responden menyatakan Indonesia tidak akan pernah membuka hubungan diplomatik atau mengakui Israel.

“Sikap publik ini menunjukkan konsistensi posisi masyarakat Indonesia yang masih sangat kuat dalam mendukung Palestina dan menolak segala bentuk normalisasi dengan Israel,” ujar Rico Marbun, Kamis (25/9/2025).

Sementara itu hanya 12,2 persen responden yang menilai Indonesia mungkin bisa membuka hubungan diplomatik dengan Israel dengan syarat-syarat tertentu.

Adapun sebanyak 15,3 persen responden memilih tidak tahu atau tidak menjawab.

Rico menambahkan penolakan ini juga tercermin dari sikap publik dalam keseharian, salah satunya melalui dukungan terhadap gerakan boikot produk-produk yang dianggap terafiliasi dengan Israel.

Menurutnya, pilihan boikot menjadi bentuk ekspresi nyata masyarakat dalam menegaskan keberpihakan pada Palestina.

“Bukan hanya di level sikap politik, tetapi juga dalam praktik konsumsi sehari-hari, publik Indonesia cenderung mendukung boikot produk Israel,” jelasnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan