Konflik Palestina Vs Israel
Jalur Kehidupan Gaza Runtuh, PBB Peringatkan Warga Hadapi Kelaparan dan Neraka Kemanusiaan
Peringatan keras kembali menggema dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada kondisi di Gaza.
Penulis:
Aisyah Nursyamsi
Editor:
Anita K Wardhani
Sejumlah bahan makanan bahkan dilarang masuk hanya karena dianggap “barang mewah.”

Selai kacang, misalnya, kini masuk daftar barang terlarang. Akibatnya, puluhan truk bantuan yang sudah siap disalurkan justru tertahan di luar Gaza.
Perjuangan Kemanusiaan di Tengah Reruntuhan
Meski diadang berbagai pembatasan, tim kemanusiaan tak menyerah.
Mereka masih mampu menyajikan 560.000 makanan hangat setiap hari dari 116 dapur umum, mengirimkan 900 palet obat-obatan penting, hingga mengantarkan 120 unit ICU untuk rumah sakit Al Aqsa di Deir Al-Balah.
Selain itu, relawan juga mengangkut 1.300 meter kubik sampah setiap hari, mendistribusikan ribuan perlengkapan kebersihan, serta berjuang menyediakan air bersih bagi warga yang kehausan.
Namun, semua itu jelas tak sebanding dengan skala penderitaan yang semakin besar.
Gaza kini ibarat penjara terbuka di mana kelaparan, penyakit, dan ketakutan menunggu di setiap sudut jalan.
Perang Informasi: Jurnalis Dilarang Masuk
Di luar blokade fisik, perang informasi pun berkecamuk. Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, menegaskan Gaza telah berubah menjadi medan perang informasi yang sengit.
“Disinformasi terus digunakan sebagai alat untuk mengalihkan perhatian dari kekejaman di Gaza. Saatnya jurnalis internasional diizinkan masuk, sebelum suara kebenaran juga dibungkam,” ujarnya.
Selama ini, jurnalis Palestina berjuang sendirian, meliput tragedi dengan risiko kehilangan nyawa.
Sementara itu, dunia dipenuhi narasi yang membantah kelaparan bahkan mengaburkan genosida yang sedang berlangsung.
Dunia tidak boleh tinggal diam. Jalur kehidupan Gaza yang runtuh adalah alarm terakhir bagi kemanusiaan.
Jika tidak ada tindakan segera, maka sejarah akan mencatat tragedi ini sebagai kelaparan massal yang dibiarkan terjadi di depan mata dunia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.