Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Jalur Kehidupan Gaza Runtuh, PBB Peringatkan Warga Hadapi Kelaparan dan Neraka Kemanusiaan

Peringatan keras kembali menggema dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada kondisi di Gaza.

Istimewa
PAKET BANTUAN PANGAN - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bersama mitra Mishr Al Kheir Foundation mengirimkan 35.000 paket bantuan pangan yang akan dikirimkan secara bertahap menuju Gaza melalui gerbang Rafah. BAZNAS telah memberangkatkan lima truk pertama yang membawa sebanyak 6.000 paket bantuan sebagai tahap awal pengiriman, Rabu (20/8/2025) lalu. 

Sejumlah bahan makanan bahkan dilarang masuk hanya karena dianggap “barang mewah.”

BANTUAN UNTUK GAZA - Prajurit TNI melakukan persiapan untuk berangkat ke Gaza Palestina dalam misi bantuan kemanusiaan di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta. Indonesia mengirimkan sebanyak 26 personel dan satu pesawat Super Hecules C-130 J tambahan ke Gaza Palestina untuk mendukung Satgas Garuda Merah Putih II yang saat ini tengah melaksanakan pengiriman bantuan kemanusian melalui udara bersama sejumlah negara lain lewat Yordania. (HO/Biro Infohan Setjen Kemhan)
BANTUAN UNTUK GAZA - Prajurit TNI melakukan persiapan untuk berangkat ke Gaza Palestina dalam misi bantuan kemanusiaan di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta. Indonesia mengirimkan sebanyak 26 personel dan satu pesawat Super Hecules C-130 J tambahan ke Gaza Palestina untuk mendukung Satgas Garuda Merah Putih II yang saat ini tengah melaksanakan pengiriman bantuan kemanusian melalui udara bersama sejumlah negara lain lewat Yordania. (HO/Biro Infohan Setjen Kemhan) (HO/Biro Infohan Setjen Kemhan)

Selai kacang, misalnya, kini masuk daftar barang terlarang. Akibatnya, puluhan truk bantuan yang sudah siap disalurkan justru tertahan di luar Gaza.

Perjuangan Kemanusiaan di Tengah Reruntuhan

Meski diadang berbagai pembatasan, tim kemanusiaan tak menyerah. 

Mereka masih mampu menyajikan 560.000 makanan hangat setiap hari dari 116 dapur umum, mengirimkan 900 palet obat-obatan penting, hingga mengantarkan 120 unit ICU untuk rumah sakit Al Aqsa di Deir Al-Balah.

Selain itu, relawan juga mengangkut 1.300 meter kubik sampah setiap hari, mendistribusikan ribuan perlengkapan kebersihan, serta berjuang menyediakan air bersih bagi warga yang kehausan.

Namun, semua itu jelas tak sebanding dengan skala penderitaan yang semakin besar. 

Gaza kini ibarat penjara terbuka di mana kelaparan, penyakit, dan ketakutan menunggu di setiap sudut jalan.


Perang Informasi: Jurnalis Dilarang Masuk

Di luar blokade fisik, perang informasi pun berkecamuk. Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, menegaskan Gaza telah berubah menjadi medan perang informasi yang sengit.

“Disinformasi terus digunakan sebagai alat untuk mengalihkan perhatian dari kekejaman di Gaza. Saatnya jurnalis internasional diizinkan masuk, sebelum suara kebenaran juga dibungkam,” ujarnya.

Selama ini, jurnalis Palestina berjuang sendirian, meliput tragedi dengan risiko kehilangan nyawa. 

Sementara itu, dunia dipenuhi narasi yang membantah kelaparan bahkan mengaburkan genosida yang sedang berlangsung.

Dunia tidak boleh tinggal diam. Jalur kehidupan Gaza yang runtuh adalah alarm terakhir bagi kemanusiaan. 

Jika tidak ada tindakan segera, maka sejarah akan mencatat tragedi ini sebagai kelaparan massal yang dibiarkan terjadi di depan mata dunia.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan