Donald Trump Pimpin Amerika Serikat
Kunjungan Trump ke Inggris Disambut Megah, dari Parade Kereta Kuda hingga Jamuan Kenegaraan
Kunjungan kenegaraan Presiden Amerika Serikat Donald Trump ke Inggris pada bulan September 2025 penuh kemegahan.
Trump yang memiliki darah Inggris dari pihak ibunya serta dua lapangan golf di Inggris, merasa kunjungan ini menghangatkan hatinya dan memperkuat hubungan “tak ternilai dan abadi” antara Amerika Serikat dan Inggris.
Raja Charles III dalam pidatonya menegaskan pentingnya ikatan sejarah dan budaya antara kedua negara yang, meskipun dipisahkan oleh lautan, telah menjadi “saudara terdekat.”
Ia juga menyentuh sisi personal dengan menyebut kecintaan Trump pada golf dan asal-usulnya dari Inggris, menunjukkan bagaimana kunjungan ini menggabungkan tradisi lama dengan diplomasi modern.
"Kita merayakan hubungan antara dua negara yang pasti tak pernah dibayangkan oleh George," kata Charles, merujuk pada George Washington, presiden AS pertama yang berjuang dan meraih kemerdekaan dari Inggris di akhir tahun 1700-an, dan Raja George III, sosok yang ia lawan.
"Laut mungkin masih memisahkan kita, tetapi dalam banyak hal kita kini adalah saudara terdekat," tambahnya.
Jamuan Kenegaraan dan Diskusi Perdagangan
Puncak acara di hari yang sama adalah jamuan makan malam kenegaraan berdasi putih di St George's Hall, Kastil Windsor.
Makan malam ini dihadiri oleh 160 tamu dari kalangan bangsawan, tokoh bisnis dan media, termasuk Rupert Murdoch dan CEO Apple Tim Cook.
Dalam acara tersebut, Trump dan Raja Charles saling bertukar pidato yang menekankan kerja sama bilateral dan pentingnya aliansi strategis di tengah berbagai tantangan global.
Kunjungan Trump juga bertepatan dengan dimulainya pembicaraan perdagangan penting antara Amerika dan Inggris, di mana kedua negara berencana mengumumkan kesepakatan dalam teknologi dan energi nuklir sipil, serta investasi miliaran dolar.
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dijadwalkan bertemu Trump di kediaman resminya di Chequers pada hari Kamis, melanjutkan diskusi yang diharapkan mempererat hubungan dagang dan diplomatik kedua negara, dikutip dari BBC.
Bayang-Bayang Protes dan Kontroversi
Meski disambut dengan kemegahan, kunjungan Trump tidak luput dari kontroversi dan protes yang meluas di berbagai kota Inggris.
Ribuan demonstran turun ke jalan membawa spanduk anti-Trump dan memprotes kebijakan serta sikap presiden AS tersebut terhadap isu-isu global seperti iklim, konflik di Gaza, serta hubungan Trump dengan mendiang pelaku kejahatan Jeffrey Epstein yang sempat menghebohkan dunia.
Polisi bahkan menangkap beberapa orang yang memproyeksikan gambar Trump dan Epstein ke dinding Kastil Windsor sebagai bentuk protes, menunjukkan betapa kunjungan ini menjadi magnet bagi berbagai kelompok masyarakat yang ingin menyuarakan penolakan mereka.
(Tribunnews.com/Farra)
Artikel Lain Terkait Donald Trump
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.