Senin, 6 Oktober 2025

Donald Trump Pimpin Amerika Serikat

Kunjungan Trump ke Inggris Disambut Megah, dari Parade Kereta Kuda hingga Jamuan Kenegaraan

Kunjungan kenegaraan Presiden Amerika Serikat Donald Trump ke Inggris pada bulan September 2025 penuh kemegahan.

Tangkapan layar YouTube BBC News
KUNJUNGAN TRUMP KE INGGRIS - Tangkapan layar YouTube BBC News pada Kamis (18/9/2025) menampilkan Presiden AS Donald Trump menerima sambutan meriah dari Raja Charles pada Rabu (17/9/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Kunjungan kenegaraan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump ke Inggris pada bulan September 2025 menjadi momen langka dan penuh kemegahan.

Di mana ini menandai kunjungan kenegaraan kedua Donald Trump ke Inggris.

Namun berbeda dengan sebelumnya, Trump dan Ibu Negara Melania Trump disambut dengan serangkaian acara resmi di Kastil Windsor.

Mulai dari parade kereta kuda yang megah hingga jamuan kenegaraan berdasi putih yang dihadiri oleh para bangsawan dan tokoh penting dunia.

Kedatangan Trump di Kastil Windsor pada Rabu (17/9/2025) siang, waktu setempat disambut langsung oleh pewaris tahta Pangeran William dan istrinya, Catherine yang dengan hangat mengantar pasangan presiden menuju Raja Charles III dan Ratu Camilla.

Di halaman timur kastil, Trump mendapat penghormatan 41 tembakan meriam yang dilepaskan bersamaan dari senjata era Perang Dunia Pertama, dikutip dari Al-Arabiya.

Ini menandai sambutan militer terbesar untuk kunjungan kenegaraan di Inggris.

Prosesi kereta kuda yang melibatkan sekitar 120 kuda dan 1.300 anggota militer berlangsung megah di sepanjang perkebunan Windsor.

Secara keseluruhan, sekitar 1.500 personel militer terlibat dalam rangkaian seremonial tersebut.

Dua kali lipat lebih banyak dibandingkan kunjungan kenegaraan Presiden Prancis, Emmanuel Macron sebelumnya, dikutip dari Al Jazeera.

Dalam sambutannya, Trump menyatakan bahwa kunjungan ini menjadi penghormatan terbesar.

Baca juga: Trump Sebut Kunjungan Kenegaraan ke Inggris Salah Satu Kehormatan Tertinggi dalam Hidupnya

“Ini benar-benar salah satu penghargaan tertinggi dalam hidup saya,” kata Trump.

"Kita disatukan oleh sejarah dan iman, oleh cinta dan bahasa, serta oleh ikatan transenden budaya, tradisi, leluhur, dan takdir," tambah presiden. 

"Kita seperti dua nada dalam satu kord atau dua bait puisi yang sama, masing-masing indah dengan caranya sendiri, tetapi sesungguhnya dimaksudkan untuk dimainkan bersama," jelasnya.

Ia juga mengungkapkan kekagumannya pada Raja Charles III, yang ia sebut sebagai “teman saya” dan “pria yang sangat, sangat istimewa.

Trump yang memiliki darah Inggris dari pihak ibunya serta dua lapangan golf di Inggris, merasa kunjungan ini menghangatkan hatinya dan memperkuat hubungan “tak ternilai dan abadi” antara Amerika Serikat dan Inggris.

Raja Charles III dalam pidatonya menegaskan pentingnya ikatan sejarah dan budaya antara kedua negara yang, meskipun dipisahkan oleh lautan, telah menjadi “saudara terdekat.”

Ia juga menyentuh sisi personal dengan menyebut kecintaan Trump pada golf dan asal-usulnya dari Inggris, menunjukkan bagaimana kunjungan ini menggabungkan tradisi lama dengan diplomasi modern.

"Kita merayakan hubungan antara dua negara yang pasti tak pernah dibayangkan oleh George," kata Charles, merujuk pada George Washington, presiden AS pertama yang berjuang dan meraih kemerdekaan dari Inggris di akhir tahun 1700-an, dan Raja George III, sosok yang ia lawan.

"Laut mungkin masih memisahkan kita, tetapi dalam banyak hal kita kini adalah saudara terdekat," tambahnya.

Jamuan Kenegaraan dan Diskusi Perdagangan

Puncak acara di hari yang sama adalah jamuan makan malam kenegaraan berdasi putih di St George's Hall, Kastil Windsor.

Makan malam ini dihadiri oleh 160 tamu dari kalangan bangsawan, tokoh bisnis dan media, termasuk Rupert Murdoch dan CEO Apple Tim Cook.

Dalam acara tersebut, Trump dan Raja Charles saling bertukar pidato yang menekankan kerja sama bilateral dan pentingnya aliansi strategis di tengah berbagai tantangan global.

Kunjungan Trump juga bertepatan dengan dimulainya pembicaraan perdagangan penting antara Amerika dan Inggris, di mana kedua negara berencana mengumumkan kesepakatan dalam teknologi dan energi nuklir sipil, serta investasi miliaran dolar. 

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dijadwalkan bertemu Trump di kediaman resminya di Chequers pada hari Kamis, melanjutkan diskusi yang diharapkan mempererat hubungan dagang dan diplomatik kedua negara, dikutip dari BBC.

Bayang-Bayang Protes dan Kontroversi

Meski disambut dengan kemegahan, kunjungan Trump tidak luput dari kontroversi dan protes yang meluas di berbagai kota Inggris

Ribuan demonstran turun ke jalan membawa spanduk anti-Trump dan memprotes kebijakan serta sikap presiden AS tersebut terhadap isu-isu global seperti iklim, konflik di Gaza, serta hubungan Trump dengan mendiang pelaku kejahatan Jeffrey Epstein yang sempat menghebohkan dunia.

Polisi bahkan menangkap beberapa orang yang memproyeksikan gambar Trump dan Epstein ke dinding Kastil Windsor sebagai bentuk protes, menunjukkan betapa kunjungan ini menjadi magnet bagi berbagai kelompok masyarakat yang ingin menyuarakan penolakan mereka.

(Tribunnews.com/Farra)

Artikel Lain Terkait Donald Trump 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved