Konflik Rusia Vs Ukraina
Drone Rusia Masuki Polandia, Prancis Langsung Kerahkan 3 Jet Tempur Rafale
Presiden Prancis Macron mengumumkan bahwa Prancis akan segera mengerahkan 3 jet tempur Rafale untuk membantu melindungi wilayah udara Polandia.
Penulis:
Farrah Putri Affifah
Editor:
Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan bahwa Prancis akan segera mengerahkan 3 jet tempur Rafale untuk membantu melindungi wilayah udara Polandia.
Langkah ini diambil menyusul insiden di mana Rusia disebut telah melancarkan serangan menggunakan drone yang memasuki wilayah udara negara tersebut, pada Rabu (10/9/2025).
"Menyusul serangan pesawat tak berawak Rusia ke Polandia, saya telah memutuskan untuk mengerahkan tiga jet tempur Rafale guna membantu melindungi wilayah udara Polandia dan sisi timur Eropa bersama sekutu NATO kami," kata Macron melalui akun media sosialnya, X, dikutip dari France24.
North Atlantic Treaty Organization alias NATO adalah aliansi negara-negara Eropa dan Amerika Utara.
NATO didirikan pada tahun 1949 berdasarkan Perjanjian Atlantik Utara untuk melindungi kebebasan dan keamanan negara-negara anggota dari Eropa dan Amerika Utara, baik secara politik maupun militer, melalui pertahanan dan pencegahan kolektif, serta manajemen krisis.
Kembali Macron, ia juga menegaskan bahwa keputusan tersebut merupakan komitmen yang dibuatnya kepada Perdana Menteri Polandia dan telah didiskusikan dengan Sekretaris Jenderal NATO serta Perdana Menteri Inggris, yang sama-sama terlibat dalam perlindungan kawasan timur Eropa.
"Kami tidak akan menyerah pada intimidasi Rusia yang semakin meningkat," tegas Macron, yang selama ini juga aktif memimpin upaya diplomatik internasional untuk mengakhiri perang Rusia di Ukraina.
Menteri Luar Negeri Prancis yang akan segera lengser, Jean-Noël Barrot, menambahkan bahwa Prancis akan memanggil duta besar Rusia untuk menyampaikan ketidaksetujuan atas insiden tersebut, pada hari Jumat (12/9/2025).
"Kami akan mengatakan kepadanya bahwa kami tidak akan terintimidasi. Ini sangat serius dan sama sekali tidak dapat diterima," ujarnya.
Pada Rabu pagi, sejumlah jet tempur NATO, termasuk dari Polandia dan Belanda, melakukan operasi untuk menembak jatuh beberapa drone Rusia yang melanggar wilayah udara Polandia selama serangan di Ukraina, dikutip dari CNN.
Ini menjadi kali pertama NATO melepaskan tembakan sejak perang di Ukraina berlangsung.
Menurut Kementerian Dalam Negeri Polandia, sebanyak 16 drone ditemukan di berbagai wilayah negara itu, dengan puing-puing tersebar dalam area yang sangat luas.
Perdana Menteri Polandia, Donald Tusk, menggambarkan insiden ini sebagai pelanggaran wilayah udara yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan menyatakan bahwa meskipun Polandia belum berada dalam keadaan perang, situasi saat ini sangat dekat dengan konflik bersenjata.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1.297, Soal Drone Rusia di Polandia, Trump: Itu Mungkin Kesalahan
Drone-drone tersebut, yang sebagian besar diperkirakan merupakan versi Rusia dari model Shahed rancangan Iran yang dikenal sebagai Gerbera, sebagian besar memasuki wilayah udara Polandia dari Belarus.
Setidaknya tiga drone berhasil ditembak jatuh dalam operasi tersebut, yang juga melibatkan jet tempur dari negara anggota NATO lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.