Senin, 6 Oktober 2025

Aksi Block Everything Guncang Prancis, 200 Ribu Orang Turun ke Jalan Tuntut Macron Mundur

Gerakan Block Everything membuat 200 ribu warga Prancis turun ke jalan, desak Macron mundur dan tolak pemotongan anggaran.

|
Tangkap Layar YouTube Ap News,
BLOCK EVERYTHING. Tangkap Layar YouTube Ap News, Kamis (11/9/2025). Gelombang protes besar mengguncang Prancis pada Rabu (10/9/2025). Gerakan akar rumput Bloquons Tout atau Block Everything menggalang aksi massa untuk menentang kebijakan Presiden Emmanuel Macron sekaligus menuntutnya mundur dari jabatan. 

TRIBUNNEWS.COM - Gelombang protes besar mengguncang Prancis pada Rabu (10/9/2025).

Gerakan akar rumput Bloquons Tout atau Block Everything menggalang aksi massa untuk menentang kebijakan Presiden Emmanuel Macron sekaligus menuntutnya mundur dari jabatan.

Kementerian Dalam Negeri Prancis melaporkan sekitar 200.000 orang ikut serta dalam aksi ini.

Sementara serikat buruh CGT (Confédération Générale du Travail) mengklaim jumlahnya mencapai 250.000.

CGT (Confédération Générale du Travail) adalah salah satu serikat buruh terbesar dan tertua di Prancis, didirikan pada tahun 1895.

CGT berperan penting dalam sejarah gerakan buruh Prancis dan dikenal sebagai organisasi yang berhaluan kiri, dengan akar kuat dalam sindikalisme dan sosialisme

Polisi menangkap sedikitnya 473 demonstran di seluruh negeri, termasuk lebih dari 200 di Paris.

Sekitar 13 anggota pasukan keamanan mengalami luka ringan.

Le Monde melaporkan bahwa pemerintah mengerahkan 80.000 polisi untuk mengendalikan situasi.

Protes yang berlangsung sehari setelah pelantikan Perdana Menteri baru Sébastien Lecornu itu berlangsung di Paris, Marseille, Bordeaux, Lyon, hingga Montpellier.

Sébastien Lecornu lahir pada 11 Juni 1986 di Eaubonne, Val-d’Oise, Prancis.

Ia dikenal sebagai politisi muda yang tangguh, loyal, dan berpengalaman dalam menghadapi krisis.

Baca juga: PM Prancis Francois Bayrou Digulingkan, Presiden Macron Cari Penggantinya

Para pengunjuk rasa memblokir jalan, membakar tempat sampah, hingga mencoba melumpuhkan transportasi publik.

Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa, sementara sejumlah sekolah dan jalan utama ditutup.

BBC melaporkan, protes ini menjadi ujian pertama bagi Lecornu yang ditunjuk Macron setelah pendahulunya François Bayrou mundur akibat mosi tidak percaya terkait usulan pemotongan anggaran €44 miliar.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved