Kapal Terbesar Armada Global Sumud Flotilla Kembali Diserang Drone
Armada Global Sumud mengonfirmasi bahwa kapal terbesarnya, Alma, diserang oleh pesawat tak berawak di perairan Tunisia, menandai serangan kedua
Editor:
Muhammad Barir
Armada Global Sumud Flotilla Kembali Diserang
TRIBUNNEWS.COM- Armada Global Sumud mengonfirmasi bahwa kapal terbesarnya, Alma, diserang oleh pesawat tak berawak di perairan Tunisia, menandai serangan kedua dalam dua hari.
Armada Global Sumud (GSF) mengonfirmasi bahwa kapal andalannya, Alma, diserang Selasa malam di perairan Tunisia, yang mengakibatkan kerusakan akibat kebakaran di dek atasnya.
Kapal yang berlayar di bawah bendera Inggris itu terbakar setelah ditabrak pesawat tanpa awak, meskipun awak kapal berhasil memadamkan api. Tidak ada korban luka yang dilaporkan.
Insiden ini menandai serangan kedua terhadap armada tersebut dalam dua hari. Pada hari Senin, kapal lain yang berlabuh di Tunisia terkena proyektil pembakar, dan rekaman CCTV mengonfirmasi serangan tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, penyelenggara mengutuk serangan itu dan menggambarkannya sebagai bagian dari upaya menyabotase misi kemanusiaan mereka.
"Serangan berulang ini terjadi selama agresi Israel yang semakin intensif terhadap warga Palestina di Gaza, dan merupakan upaya yang terencana untuk mengalihkan perhatian dan menggagalkan misi kami," kata penyelenggara.
Mereka menambahkan bahwa kampanye untuk mendobrak blokade "Israel" "terus berlanjut tanpa gentar… dengan tekad dan tekad."
Baca juga: 30 WNI akan Ikut Misi Kemanusiaan Global Sumud Flotilla ke Gaza
Pakar PBB Kecam Ancaman
Serangan ini menyusul peringatan dari para ahli hak asasi manusia PBB, yang mendesak otoritas Israel untuk “menghentikan semua ancaman bahaya” terhadap Armada Sumud Global dan memastikan keselamatan para pesertanya.
"Setiap upaya untuk memblokir armada tersebut merupakan pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan prinsip-prinsip kemanusiaan," ujar para ahli, menekankan bahwa upaya tersebut bermula dari kegagalan komunitas internasional untuk mengakhiri blokade ilegal "Israel" terhadap Gaza.
Armada tersebut, yang berlayar dari Barcelona pada 31 Agustus, terdiri dari lebih dari 50 kapal yang membawa bantuan, termasuk makanan dan obat-obatan, dengan para aktivis dari 44 negara. Kapal-kapal tambahan dijadwalkan berangkat dari Tunisia minggu ini untuk bergabung dengan misi tersebut.
Para pakar PBB juga menyoroti ancaman yang dikeluarkan oleh pejabat Israel, termasuk Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir, yang dilaporkan mengusulkan penahanan peserta armada di bawah kondisi penjara yang keras dan penyitaan kapal mereka. Mereka memperingatkan bahwa tindakan tersebut akan dianggap sebagai "hukuman kolektif, intimidasi, dan pembalasan terhadap para pembela hak asasi manusia."
Blokade Gaza menjadi fokus
Donald Trump Cuci Tangan, Qatar Berhak Membalas Israel, Hamas Bilang AS Ikut Terlibat |
![]() |
---|
Qatar Bantah Klaim Gedung Putih yang Sebut Trump Kirim Peringatan sebelum Serangan Israel |
![]() |
---|
Kesetiaan Qatar Tak Berharga di Mata Amerika, Punya Markas di Al Udeid, AS 'Diamkan' Serangan Israel |
![]() |
---|
Yordania Bantah Jet Israel Pakai Wilayah Udaranya Buat Serang Qatar |
![]() |
---|
Sosok Khalil Al-Hayya, Tokoh Penting Hamas yang Jadi Incaran Israel, Punya Hubungan Baik dengan Iran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.