Senin, 29 September 2025

Kapal Terbesar Armada Global Sumud Flotilla Kembali Diserang Drone

Armada Global Sumud mengonfirmasi bahwa kapal terbesarnya, Alma, diserang oleh pesawat tak berawak di perairan Tunisia, menandai serangan kedua

Editor: Muhammad Barir
RNTV/TangkapLayar
MENUJU GAZA - Tangkap layar dari situs RNTV, Kamis (4/9/2025) yang menunjukkan gambar kapal yang sedang menuju Gaza dihasilkan oleh AI. Sebanyak 50 kapal dari 44 negara tergabung dalam armada Sumud Flotia akan menuju Gaza membawa bantuan makanan dan obat-obatan. 

Armada Global Sumud Flotilla Kembali Diserang

TRIBUNNEWS.COM-  Armada Global Sumud mengonfirmasi bahwa kapal terbesarnya, Alma, diserang oleh pesawat tak berawak di perairan Tunisia, menandai serangan kedua dalam dua hari.

Armada Global Sumud (GSF) mengonfirmasi bahwa kapal andalannya, Alma, diserang Selasa malam di perairan Tunisia, yang mengakibatkan kerusakan akibat kebakaran di dek atasnya.

Kapal yang berlayar di bawah bendera Inggris itu terbakar setelah ditabrak pesawat tanpa awak, meskipun awak kapal berhasil memadamkan api. Tidak ada korban luka yang dilaporkan.

Insiden ini menandai serangan kedua terhadap armada tersebut dalam dua hari. Pada hari Senin, kapal lain yang berlabuh di Tunisia terkena proyektil pembakar, dan rekaman CCTV mengonfirmasi serangan tersebut.

Dalam sebuah pernyataan, penyelenggara mengutuk serangan itu dan menggambarkannya sebagai bagian dari upaya menyabotase misi kemanusiaan mereka.

"Serangan berulang ini terjadi selama agresi Israel yang semakin intensif terhadap warga Palestina di Gaza, dan merupakan upaya yang terencana untuk mengalihkan perhatian dan menggagalkan misi kami," kata penyelenggara.

Mereka menambahkan bahwa kampanye untuk mendobrak blokade "Israel" "terus berlanjut tanpa gentar… dengan tekad dan tekad."

 

 

Baca juga: 30 WNI akan Ikut Misi Kemanusiaan Global Sumud Flotilla ke Gaza

 


Pakar PBB Kecam Ancaman

Serangan ini menyusul peringatan dari para ahli hak asasi manusia PBB, yang mendesak otoritas Israel untuk “menghentikan semua ancaman bahaya” terhadap Armada Sumud Global dan memastikan keselamatan para pesertanya.

"Setiap upaya untuk memblokir armada tersebut merupakan pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan prinsip-prinsip kemanusiaan," ujar para ahli, menekankan bahwa upaya tersebut bermula dari kegagalan komunitas internasional untuk mengakhiri blokade ilegal "Israel" terhadap Gaza.

Armada tersebut, yang berlayar dari Barcelona pada 31 Agustus, terdiri dari lebih dari 50 kapal yang membawa bantuan, termasuk makanan dan obat-obatan, dengan para aktivis dari 44 negara. Kapal-kapal tambahan dijadwalkan berangkat dari Tunisia minggu ini untuk bergabung dengan misi tersebut.

Para pakar PBB juga menyoroti ancaman yang dikeluarkan oleh pejabat Israel, termasuk Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir, yang dilaporkan mengusulkan penahanan peserta armada di bawah kondisi penjara yang keras dan penyitaan kapal mereka. Mereka memperingatkan bahwa tindakan tersebut akan dianggap sebagai "hukuman kolektif, intimidasi, dan pembalasan terhadap para pembela hak asasi manusia."

 

Blokade Gaza menjadi fokus

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan