Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Kesetiaan Qatar Tak Berharga di Mata Amerika, Punya Markas di Al Udeid, AS 'Diamkan' Serangan Israel

Serangan militer Israel ke Ibu Kota Qatar, Doha, Selasa (10/9/2025), mengejutkan banyak pihak.

Publikasi Instagram Emim Tamim Bin Hamad Al Thani,
TIDAK BERHARGA - Foto ini diambil pada Kamis (15/3/2025) saat Pemimpin Qatar sepakat berinvestasi besar-besaran di Amerika. Kini kenapa Amerika Serikat tidak merespons atau mencegah serangan Israel ke Qatar, padahal di negara tersebut, berdiri kokoh pangkalan udara terbesar Amerika Serikat di Timur Tengah. 

TRIBUNNEWS.COM, DOHA - Serangan militer Israel ke Ibu Kota Qatar, Doha, Selasa (10/9/2025), mengejutkan banyak pihak.

Pasalnya, Qatar selama ini "berhubungan baik" dengan Israel, jika dibandingkan sejumlah negara arab lainnya.

Israel, misalnya, mengizinkan bantuan Qatar masuk ke Gaza, karena bantuan tersebut membantu meredakan ketegangan sosial dan ekonomi di wilayah yang dikuasai Hamas.

Di sisi lain, pada Piala Dunia 2022, Qatar mengizinkan warga Israel masuk untuk menonton pertandingan, meskipun kedua negara tidak ada hubungan diplomatik.

Oleh karena itulah, serangan Israel ke kawasan elite West Bay Lagoon, Doha, mengejutkan banyak pihak.

Saking mengejutkan, menyisakan banyak pertanyaan: Mengapa dan Bagaimana Itu Bisa Terjadi?

Menurut pernyataan Israel, serangan itu menargetkan tokoh Hamas yang terlibat langsung dalam negosiasi gencatan senjata Gaza, termasuk Khalil al-Hayya dan Khaled Meshaal.

"Namun, serangan itu menewaskan putra al-Hayya, Humam, serta seorang ajudan senior. Kontak dengan tiga pengawal lainnya juga terputus," demikian konfirmasi otoritas Qatar.

Bagaimana bisa terjadi?

Pertanyaan inilah yang setidaknya sulit untuk menemukan jawaban pasti. Ada hal mendasar yang jadi pertanyaan banyak pihak, ke mana alutsista canggih yang dimiliki Qatar ketika serangan terjadi?

Pertanyaan selanjutnya, kenapa Amerika Serikat tidak merespons atau mencegah serangan Israel ke Qatar, padahal di negara tersebut, berdiri kokoh pangkalan udara terbesar Amerika Serikat di Timur Tengah.

Angkatan udara Qatar punya jet Dassault Rafale buatan Prancis, pesawat tempur Eurofighter Typhoon, serta Boeing F-15QA "Ababil" buatan Amerika Serikat (AS), yang diakui sebagai salah satu jet tempur generasi 4,5 paling canggih secara teknologi di dunia.

Namun, anehnya, tidak ada pergerakan apa pun dari jet-jet tempur itu untuk menghadang invasi Israel ke Doha.

Ada yang berspekulasi, Israel telah membuatakan "mata" radar Qatar sesaat sebelum penyerangan.

Bisa saja dan sangat mungkin Israel mampu melakukan itu kepada Qatar, tapi bagaimana dengan AS. Bukankah AS memiliki pangkalan terbesar di Timur Tengah yang "base-nya" di Qatar. Apakah AS tidak mampu mendeteksi serangan Israel?

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan