Konflik Rusia Vs Ukraina
810 Drone Rusia Hantam Ukraina, Bayi dan Warga Sipil Tewas dalam Serangan Terbesar sejak Invasi
Rusia melancarkan 810 drone ke Ukraina dalam serangan udara terbesar sejak invasi, menewaskan bayi dan warga sipil.
TRIBUNNEWS.COM - Rusia melancarkan serangan udara terbesar sejak invasi ke Ukraina pada Minggu (7/9/2025) malam.
Moskow meluncurkan lebih dari 810 drone, empat rudal balistik, dan sembilan rudal jelajah.
Menurut Angkatan Udara Ukraina, sebagian besar drone berhasil ditembak jatuh, tetapi 54 drone dan sembilan rudal tetap menghantam target di berbagai wilayah.
Serangan itu menghantam infrastruktur vital, gedung pemerintah, serta kawasan permukiman padat penduduk.
Perang Rusia dan Ukraina bukan muncul tiba-tiba, melainkan hasil akumulasi ketegangan historis sejak runtuhnya Uni Soviet pada 1991.
Sejak Ukraina mendeklarasikan kemerdekaan, hubungan dengan Moskow diwarnai kecurigaan dan perebutan pengaruh.
Ketegangan mencapai puncak pada 2014, saat Revolusi Euromaidan menggulingkan pemerintahan pro-Rusia di Kyiv.
Sebagai balasan, Rusia mencaplok Krimea dan mendukung kelompok separatis di Donbas.
Invasi skala penuh yang dilancarkan Moskow pada Februari 2022, kemudian mengubah konflik regional menjadi perang besar yang hingga kini belum juga menemui damai.
Bayi dan Warga Sipil Jadi Korban
Di Kyiv, ibu kota Ukraina, sirene udara meraung selama 11 jam.
Serangan menewaskan sedikitnya dua orang, termasuk seorang bayi berusia di bawah satu tahun.
Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko, mengatakan seorang perempuan muda juga tewas, sementara puluhan warga lainnya terluka.
Bangunan apartemen sembilan lantai di distrik Sviatoshynskyi rusak parah, dengan empat lantai hancur sebagian.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1.293, Zelensky: Putin Ingin Duduki Seluruh Ukraina
Kebakaran juga terjadi di sejumlah menara hunian lain di Kyiv, termasuk di distrik Darnytskyi.
Layanan Darurat Negara Ukraina (SES) menyebut serangan ini sebagai "serangan besar-besaran" yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Gedung Pemerintah Ikut Diserang
Untuk pertama kalinya sejak invasi 2022, gedung pemerintahan Ukraina ikut menjadi target.
Perdana Menteri Yulia Svyrydenko menyebut kantor perdana menteri serta beberapa kementerian di Kyiv rusak akibat hantaman drone.
“Untuk pertama kalinya, gedung Pemerintah, atapnya, dan lantai atasnya rusak akibat serangan musuh."
"Tim penyelamat kini berjuang memadamkan api,” kata Svyrydenko.
Ia menegaskan Ukraina akan membangun kembali gedung-gedung yang hancur, namun menekankan bahwa nyawa yang hilang tidak bisa dikembalikan.
Zelensky kecam Rusia
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengecam keras serangan ini.
Dalam pernyataannya di X (Twitter), ia menyebut serangan Rusia sebagai tindakan “keji” dan “kejahatan yang disengaja” yang memperpanjang perang.
“Dunia bisa menghentikan para penjahat Kremlin, yang dibutuhkan hanya kemauan politik,” ujar Zelensky.
Ia juga melaporkan bahwa total empat orang tewas di seluruh Ukraina akibat serangan hari itu, dan 44 orang lainnya luka-luka.
Reaksi Internasional
Serangan brutal Rusia memicu kecaman global. Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan Rusia “semakin terjebak dalam logika perang dan teror.”
Sementara Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menuduh Kremlin kembali menginjak-injak hukum internasional dan berjanji memperkuat dukungan militer untuk Ukraina.
Polandia juga meningkatkan kesiagaan dengan mengaktifkan pesawat tempur dan sistem pertahanan udara setelah serangan Rusia mencapai Ukraina barat dekat perbatasan Polandia.
Baca juga: Fakta Seputar Serangan Terdahsyat Rusia ke Jantung Ukraina: Kiev Diguyur 800 Drone, 13 Rudal
Serangan Balasan Ukraina
Di sisi lain, militer Ukraina mengaku berhasil melancarkan serangan balasan terhadap dua fasilitas energi di wilayah Bryansk dan Krasnodar, Rusia selatan.
Langkah itu dilakukan untuk menekan agresi Moskow yang semakin meningkat.
Situasi Semakin Panas
Pengamat menilai serangan 810 drone ini melampaui serangan Juli lalu yang sebelumnya tercatat sebagai yang terbesar dalam perang.
Analis internasional memperingatkan bahwa eskalasi terbaru ini menjadi sinyal bahwa Rusia tidak menunjukkan tanda-tanda menghentikan pertempuran melalui jalur diplomasi.
Keith Kellogg, utusan khusus pemerintahan AS untuk Ukraina dan Rusia, menegaskan bahwa serangan terhadap Kyiv adalah bukti Moskow justru meningkatkan perangnya.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengatakan ia akan berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin “segera,” meski mengakui upaya perdamaian masih menemui jalan buntu.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Sumber: TribunSolo.com
Konflik Rusia Vs Ukraina
Ukraina Tembak Jatuh Jet Su-34 Rusia yang Serang Zaporizhzhia: 39 Pesawat Tempur Moskow Rontok |
---|
Kapal Perang Rusia Ketahuan Ngumpet di Lepas Pantai Denmark Saat Drone Menyerang Bandara |
---|
Trump Rayu Erdogan: Janji Bakal Izinkan Turki Borong Jet Canggih F-35, Asal Stop Minyak Rusia |
---|
Iran Kedatangan Jet MiG-29 dan Rudal S-400 Rusia, Sinyal Musuh Israel Modernisasi Militer ? |
---|
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.311, Trump Tarik Ejekannya soal 'Macan Kertas' |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.