Foto Parade Militer China: Putin, Xi Jinping, Kim Jong Un Jalan Beriringan
China gelar parade militer di Chang’an Avenue, Tiananmen Square di Beijing pada 3 September 2025 untuk peringati 80 tahun berakhirnya agresi Jepang.
Terlihat pesawat militer China terbang untuk melakukan selebrasi dalam peringatan hari kemenangan dan 80 tahun berakhirnya penjajahan Jepang.
Kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II dan Hari Kemenangan China
China memperingati hari kemenangan pada 3 September 2025, 80 tahun sejak kekalahan Jepang, yang ditandai dengan penandatanganan dokumen kapitulasi di kapal perang USS Missouri pada 2 September 1945.
Menurut informasi di laman Kantor Informasi Dewan Negara, perang China melawan penjajahan Jepang adalah perjuangan panjang dan heroik selama 14 tahun, menewaskan lebih dari 35 juta jiwa dan memberikan kerugian ekonomi yang sangat besar.
Jejak agresi Jepang terhadap China dimulai jauh sebelum Perang Dunia II secara resmi berkecamuk.
Tahap awal penjajahan terjadi pada 18 September 1931, saat pasukan Jepang menyerang Manchuria, menggunakan insiden palsu Mukden sebagai alasan untuk menginvasi dan mendirikan negara boneka bernama Manchukuo.
Ini menandai titik balik di mana China mulai kehilangan kendali atas wilayah utamanya—sebuah langkah yang memicu ketegangan lebih besar kemudian.
Konflik kemudian meluas menjadi perang nasional setelah Insiden Jembatan Marco Polo pada 7 Juli 1937, yang dianggap sebagai awal perang penuh antara Republik China dan Kekaisaran Jepang — dikenal sebagai Perang Tiongkok-Jepang Kedua (Second Sino-Japanese War) atau dalam narasi resmi Tiongkok, sebagai Perang Perlawanan Rakyat Tiongkok Melawan Agresi Jepang.
Kekejaman seperti Pembantaian Nanjing menjadi luka mendalam dalam ingatan kolektif bangsa China.
Pada tahun 1945, Jepang yang sebelumnya kuat di Asia akhirnya runtuh setelah kalah di banyak medan perang. Dua bom atom yang dijatuhkan Amerika di Hiroshima (6 Agustus) dan Nagasaki (9 Agustus), ditambah serangan besar Uni Soviet ke Manchuria pada 8 Agustus, membuat Jepang tak lagi mampu bertahan.
Kaisar Hirohito pun mengumumkan niat menyerah pada 15 Agustus 1945, namun penyerahan resmi baru terjadi pada 2 September 1945 di atas kapal perang Amerika Serikat, USS Missouri di Teluk Tokyo.
Di sana, Jepang menandatangani Instrumen Kapitulasi yang menandai akhir Perang Dunia II.
Bagi China, peristiwa ini sangat penting karena mengakhiri 14 tahun Perang Perlawanan Rakyat Tiongkok melawan agresi Jepang yang penuh pengorbanan.
Karena itu, pemerintah Tiongkok menetapkan 3 September sebagai Hari Kemenangan Perang Rakyat Tiongkok Melawan Agresi Jepang sekaligus Kemenangan Perang Dunia II, untuk mengenang penderitaan sekaligus merayakan kemenangan dan pembebasan dari pendudukan Jepang.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.