Konflik Palestina Vs Israel
Profile Abu Obeida, Juru Bicara Penting Hamas yang Tewas di Tangan Israel
Abu Obeida, juru bicara paling terkenal Brigade Izz al-Din al-Qassam Hamas dilaporkan tewas akibat serangan udara Israel di Gaza, Minggu (31/8/2025)
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa Israel secara khusus menargetkan Abu Obeida, juru bicara Brigade Izz al-Din al-Qassam, sayap militer Hamas.
Kematian Abu Obeida juga turut dikonfirmasi langsung oleh keluarga serta para pemimpin Brigade al-Qassam pada Minggu (31/8/2025).
Mengutip laporan Al Mayadeen, Abu Obeida, juru bicara paling terkenal Brigade Izz al-Din al-Qassam Hamas, tewas akibat serangan udara Israel di Gaza.
Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu malam (30/8/2025) ketika jet tempur Israel menggempur sebuah apartemen di kawasan Rimal, Gaza City, yang diyakini menjadi lokasi persembunyian tokoh penting tersebut.
Ledakan besar menghancurkan bangunan dan menewaskan sedikitnya sebelas orang, termasuk perempuan dan anak-anak.
Serangan ini dilakukan ketika situasi Gaza sudah berada di titik kritis.
Wilayah Sheikh Radwan hingga Rimal dilaporkan luluh lantak, dengan ribuan warga sipil berusaha melarikan diri dari pertempuran.
Kehilangan Abu Obeida dipandang sebagai pukulan telak bagi Hamas, bukan hanya dari sisi militer, tetapi juga simbol perlawanan yang melekat pada dirinya.
Sementara bagi Israel, operasi ini diyakini sebagai keberhasilan dalam menargetkan “otak propaganda” musuhnya.
Siapa Abu Obeida?
Abu Obeida adalah salah satu tokoh publik paling menonjol dalam struktur Hamas.
Baca juga: Netanyahu Klaim Tentara Israel Laksanakan Misi Rahasia Eksekusi Tokoh Bertopeng Hamas
Selama hampir dua dekade, ia menjadi juru bicara resmi Brigade al-Qassam, dikenal lewat pidatonya yang berapi-api, penuh retorika, dan sering mengejek Israel.
Jejaknya terlihat jelas pada beberapa momen penting. Pada 2006, Abu Obeida mengumumkan penangkapan prajurit Israel Gilad Shalit, peristiwa yang mengguncang politik dalam negeri Israel.
Delapan tahun kemudian, tepatnya 2014, ia kembali tampil dengan kabar bahwa pasukan Hamas berhasil menangkap prajurit Israel Shaul Aron di tengah perang Gaza.
Popularitasnya meningkat pesat sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang memicu perang berkepanjangan di Gaza.
Sejak saat itu, pidatonya kerap dijadikan rujukan oleh media internasional dan dijadikan simbol perlawanan di dunia Arab.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.