Konflik Rusia Vs Ukraina
120 Ribu Prajurit Tumbang, Rusia Melaju di Donetsk: Moskow Intip Kelemahan Benteng Ukraina
Di kota Dobropillya, Donetsk utara, Ukraina, pasukan Rusia menyerbu maju dengan dua cabang yang menyerupai telinga kelinci.
Para blogger dan analis militer Rusia di Institut Studi Perang (ISW) yang berbasis di AS telah menunjukkan peningkatan serangan Rusia di sana, yang menunjukkan bahwa Moskow sedang menyelidiki kelemahan pertahanan Ukraina.
Meski demikian, para ahli memperingatkan agar tidak melebih-lebihkan momentum terkini di medan perang.
Yury Fedorov, analis militer lainnya, berpendapat kalau fokus utama Rusia tetap berada di wilayah sekitar Lyman, timur laut Krematorsk dan Slovyansk, tempat pasukannya menguji jaringan pertahanan Ukraina.
Namun, tambahnya, garis depan sebagian besar masih statis.
Di tempat lain, Rusia melanjutkan serangan berskala lebih kecil di wilayah Zaporizhzhia dan Kherson. Ukraina memperingatkan bulan ini bahwa Moskow sedang mengerahkan kembali pasukannya di sana sebagai persiapan untuk operasi selanjutnya.
Namun di kedua wilayah tersebut, sungai dan medan yang sulit telah membuat serangan besar lebih sulit dilakukan, terutama di era pesawat tak berawak yang dapat menyerang jembatan dan titik penyeberangan, kata Alshanksy kepada TMT.

Pasukan Rusia dan Ukraina Berlomba Melawan Waktu
Kemajuan bertahap ini menyoroti tantangan yang ditimbulkan oleh ketergantungan Moskow pada apa yang disebut para analis sebagai "taktik kelompok infanteri kecil".
Alih-alih serangan massal, dua atau tiga tentara mungkin mencoba menyusup ke garis pertahanan Ukraina melalui rute terpisah, seperti yang diyakini telah terjadi dalam serangan di dekat Dobropillya bulan ini.
Jika ada yang berhasil, bala bantuan akan dikirim di belakang mereka.
Sementara taktik itu telah memungkinkan Rusia untuk maju sedikit di beberapa tempat, ISW mencatat bahwa taktik itu membuat pasukannya rentan terhadap serangan balik.
Untuk saat ini, tujuan Ukraina adalah men-delay kemajuan Rusia di setiap kesempatan, analis Fedorov berpendapat, memperpanjang perang sementara kedua belah pihak menunggu untuk melihat apakah waktu atau tekanan politik eksternal akan mengubah keseimbangan.
"Kedua belah pihak terlibat dalam apa yang hanya bisa digambarkan sebagai perlombaan melawan waktu," ujarnya.
(oln/tmt/*)
Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Geram NATO Gelar Latihan Militer Arctic Light 2025, Kenapa Denmark Tidak Undang AS? |
---|
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.304: Trump Kritik Putin dan Sebut Rusia Alami Kerugian Besar |
---|
Rusia Menguji NATO dengan Drone dan Disinformasi, Apakah Barat Masuk Perangkap? |
---|
Seribu Jenazah Tentara Ukraina Ditukar 24 Jenazah Tentara Rusia |
---|
AS Setuju Jual Rudal ERAM Senilai Rp 13,6 T ke Ukraina: Wilayah Jauh di Dalam Rusia Sasaran Empuk |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.