Senin, 29 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Trump Tepis Konflik di Ukraina Bisa Melebar Jadi Perang Dunia, Ancam Sanksi Jika Rusia Ogah Damai

Trump pastikan konflik Ukraina tak akan melebar jadi perang dunia, tapi ancam Rusia dengan sanksi ekonomi jika damai gagal.

Foto: Sergei Bobylev, RIA Novosti/Kremlin
PUTIN KE ALASKA - Foto diunduh dari website Kremlin, Sabtu (16/8/2025) memperlihatkan Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump (kanan) di Alaska pada Jumat, 15 Agustus 2025. Trump menyambut Putin yang tiba di Anchorage, Alaska, sebelum pembicaraan keduanya pada hari Jumat. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menegaskan bahwa konflik antara Rusia dan Ukraina tidak akan meningkat menjadi perang dunia.

Dirinya memperingatkan Moskow bisa menghadapi konsekuensi ekonomi yang serius jika tidak ada kesepakatan damai yang dicapai.

“Saya ingin konflik ini (di Ukraina) dihentikan. Saya ingin konflik ini dihentikan."

"Ini bukan perang dunia, melainkan perang ekonomi, dan perang ekonomi ini akan berdampak buruk, dan akan berdampak buruk bagi Rusia."

"Saya tidak menginginkannya sekarang,” kata Trump dalam rapat kabinet di Washington pada Selasa, seperti dikutip Associated Press (27/8/2025).

Trump menegaskan pemerintahannya tidak akan melakukan konfrontasi militer secara langsung, melainkan mengandalkan tekanan ekonomi.

“Kami memiliki sanksi ekonomi. Saya berbicara tentang ekonomi karena kita tidak akan terlibat dalam perang dunia,” ujarnya.

Ia menambahkan, dirinya sudah menyiapkan “sesuatu yang sangat serius” jika negosiasi gagal.

Trump Kritik Zelensky

Selain menyinggung Moskow, Trump juga menyalahkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Menurutnya, tanggung jawab tidak sepenuhnya ada di tangan Rusia.

Baca juga: Ukraina Perkenalkan Rudal Neptune Terbaru, Versi yang Lebih Besar dan Mematikan

“Zelensky juga tidak sepenuhnya polos... butuh dua orang untuk berdansa tango, dan saya selalu mengatakannya, Anda harus menyatukan mereka,” kata Trump dalam keterangannya, dikutip Newsweek (27/8/2025).

Pernyataan ini muncul setelah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Alaska yang membahas kemungkinan jadwal penyelesaian konflik.

Trump menegaskan fokus pemerintahannya adalah pada jalur diplomasi dan tekanan ekonomi, bukan eskalasi militer.

Pada Jumat (15/8/2025), dunia menyorot Anchorage, Alaska, tempat berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi yang mempertemukan dua tokoh kontroversial: Donald Trump dan Vladimir Putin.

Di tengah suhu geopolitik yang memanas, pertemuan ini digadang-gadang sebagai peluang langka untuk merumuskan akhir konflik Rusia–Ukraina.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan