Konflik Palestina Vs Israel
Israel Hancurkan 1.000 Bangunan di Zeitoun dan Sabra, Gaza, Tim Penyelamat Kewalahan
Serangan udara Israel meratakan ribuan bangunan di Gaza, ratusan jenazah terjebak, dan tim penyelamat tak mampu menangani krisis.
Philippe Lazzarini, Kepala UNRWA, menggambarkan kelaparan di Gaza sebagai “bencana terakhir” yang membuat warga hidup dalam “neraka dalam segala bentuk”.
Ia menegaskan bahwa Israel harus membuka akses bagi organisasi kemanusiaan dan jurnalis asing untuk masuk ke daerah kantong itu.
“Penolakan adalah ekspresi dehumanisasi yang paling menjijikkan,” tulisnya di X.
UNRWA adalah badan PBB yang berdiri sejak 1949 untuk memberi layanan pendidikan, kesehatan, bantuan pangan, dan dukungan sosial bagi jutaan pengungsi Palestina di Gaza, Tepi Barat, Yordania, Lebanon, dan Suriah.
Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri Gaza memperingatkan warga untuk tidak meninggalkan rumah mereka meskipun serangan semakin intensif, dengan alasan Israel berencana melakukan pengusiran paksa.
“Kami mendesak warga untuk tidak menanggapi terorisme pendudukan dan tetap bertahan di komunitas mereka,” demikian pernyataan resmi.
Hind Khoudary, jurnalis Al Jazeera di Deir el-Balah, mengatakan warga yang mencoba melarikan diri sering ditembaki drone quadcopter Israel.
“Banyak keluarga mengatakan mustahil untuk tetap hidup. Beberapa berhasil melarikan diri, namun banyak yang terjebak dan tidak bisa pergi,” ujarnya.
Kelompok HAM internasional dan sejumlah pakar PBB kembali menuduh Israel melakukan genosida di Gaza, mengingat skala kehancuran dan dampak kemanusiaan yang semakin memburuk.
Akar Konflik Israel–Hamas
Konflik bermula dari perebutan tanah Palestina sejak berdirinya Israel pada 1948.
Hamas, yang berdiri pada 1987, memimpin perlawanan terhadap pendudukan Israel.
Baca juga: Presiden Irlandia Minta PBB Lakukan Intervensi Militer di Jalur Gaza
Sejak menguasai Gaza pada 2007, Hamas berhadapan langsung dengan blokade Israel dan Mesir, yang memicu siklus perang berulang hingga kini.
Genosida Gaza
Perang di Jalur Gaza memasuki hari ke-688, Senin (25/8/2025).
Dikutip dari Middle East Monitor, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan pada Jumat (22/8/2025), sedikitnya 62.263 orang tewas sejak konflik pecah pada Oktober 2023.
Selain itu, 157.365 orang terluka akibat serangan udara, tembakan artileri, dan operasi darat Israel di wilayah kantong padat penduduk tersebut.
Sumber: TribunSolo.com
Konflik Palestina Vs Israel
Saham-saham Israel Anjlok Setelah Netanyahu Pidato tentang Super-Sparta |
---|
FOTO-FOTO Menlu AS dan PM Israel Gali Terowongan di Bawah Masjid Al-Aqsa |
---|
Gaza Membara, Operasi Darat Resmi Dilancarkan Israel, AS Beri Dukungan Penuh |
---|
Netanyahu Dikeroyok Negara Arab, Terancam Kena Sanksi Ekonomi hingga Putus Diplomasi |
---|
PBB Nyatakan Israel Lakukan Genosida di Gaza, IDF Malah Lancarkan Serangan Besar-besaran |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.