Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Trump Tegaskan Tak Akan Kirim Pasukan Darat AS ke Ukraina untuk Jaminan Keamanan

Presiden AS Donald Trump menegaskan bahwa negaranya tidak akan mengirim pasukan darat ke Ukraina sebagai bagian dari jaminan keamanan.

https://www.whitehouse.gov/
TRUMP KLARIFIKASI - Foto ini diambil dari https://www.whitehouse.gov/, pada Rabu (16/7/2025) yang menampilkan Presiden Donald Trump mengadakan konferensi pers dengan Jaksa Agung Pam Bondi dan Wakil Jaksa Agung Todd Blanche mengenai Kemenangan Mahkamah Agung. Terbaru, Presiden AS Donald Trump menegaskan bahwa negaranya tidak akan mengirim pasukan darat ke Ukraina sebagai bagian dari jaminan keamanan. 

Namun, belum ada konfirmasi dari Kremlin terkait pertemuan itu. 

Ajudan Putin, Yuri Ushakov, hanya menyebut bahwa negosiasi di tingkat delegasi akan terus dilanjutkan.

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, juga menyatakan bahwa pertemuan antara pemimpin Rusia dan Ukraina “harus dipersiapkan dengan sangat matang,” tanpa menyebut waktu atau tempat yang jelas.

Di sisi lain, Zelensky menegaskan bahwa Ukraina tidak akan menerima kesepakatan yang membatasi kekuatan militernya. 

Ia menilai keberadaan militer Ukraina yang kuat merupakan syarat mutlak untuk jaminan keamanan yang kredibel. 

Zelensky juga menolak usulan Moskow untuk mengadakan pertemuan di Rusia, yang dianggap tidak aman dan politis.

Penolakan terhadap Pengerahan Pasukan NATO

Sementara itu, sejumlah negara Eropa mengusulkan pengiriman pasukan penjaga perdamaian ke Ukraina sebagai bagian dari jaminan keamanan, tetapi proposal ini langsung ditolak keras oleh Rusia. 

Moskow menyatakan pengerahan personel militer NATO di Ukraina sebagai "garis merah" yang tidak dapat dinegosiasikan.

Trump pun secara eksplisit menyatakan bahwa NATO tidak akan menjadi bagian dari skema ini. 

“Tidak boleh NATO,” katanya. 

Sebagai gantinya, ia membuka ruang bagi dukungan udara dari AS dan pelibatan negara-negara Eropa dalam pengawasan gencatan senjata jika kesepakatan damai tercapai.

Meski pembicaraan diplomatik semakin intens, banyak analis menilai bahwa belum ada terobosan substansial menuju akhir perang. 

Trump sendiri mengakui bahwa masih ada kemungkinan Putin tidak bersedia mencapai kesepakatan. 

“Kita akan mencari tahu tentang Presiden Putin dalam beberapa minggu ke depan... Ada kemungkinan dia tidak ingin membuat kesepakatan,” ujarnya.

Zelenskyy sebelumnya menyatakan bahwa kerangka jaminan keamanan bisa disusun dalam 10 hari ke depan, namun detailnya masih belum jelas. 

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved