Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Trump Tegaskan Tak Akan Kirim Pasukan Darat AS ke Ukraina untuk Jaminan Keamanan

Presiden AS Donald Trump menegaskan bahwa negaranya tidak akan mengirim pasukan darat ke Ukraina sebagai bagian dari jaminan keamanan.

https://www.whitehouse.gov/
TRUMP KLARIFIKASI - Foto ini diambil dari https://www.whitehouse.gov/, pada Rabu (16/7/2025) yang menampilkan Presiden Donald Trump mengadakan konferensi pers dengan Jaksa Agung Pam Bondi dan Wakil Jaksa Agung Todd Blanche mengenai Kemenangan Mahkamah Agung. Terbaru, Presiden AS Donald Trump menegaskan bahwa negaranya tidak akan mengirim pasukan darat ke Ukraina sebagai bagian dari jaminan keamanan. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menegaskan bahwa negaranya tidak akan mengirim pasukan darat ke Ukraina sebagai bagian dari jaminan keamanan dalam kerangka kesepakatan damai yang tengah dirintis dengan Rusia.

Dalam wawancara telepon dengan Fox News, pada Selasa (19/8/2025), Trump berkata bahwa Ukraina memang akan mendapatkan jaminan keamanan.

“Anda mendapatkan jaminan dari saya, dan saya adalah Presiden," jelasnya, dikutip dari The Guardian.

Jaminan keamanan yang dimaksud merujuk pada serangkaian komitmen dari negara-negara Barat untuk melindungi Ukraina dari serangan di masa depan, jika perang berakhir melalui kesepakatan damai. 

Namun, Trump menekankan bahwa bentuk keterlibatan AS tidak akan mencakup pengerahan militer di lapangan, melainkan kemungkinan dukungan dari udara.

"Kami tidak akan mengirim pasukan. Tapi kami memiliki kekuatan udara yang tidak dimiliki negara lain," ujarnya, dikutip dari Time Magazine.

Pernyataan Trump datang sehari setelah ia mengadakan pertemuan puncak dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan sejumlah pemimpin Eropa di Gedung Putih.

Meski belum ada keputusan final, pertemuan tersebut dianggap sebagai salah satu langkah diplomatik paling serius untuk membuka jalur perundingan damai antara Kyiv dan Moskow.

Konflik Rusia-Ukraina dimulai sejak aneksasi Krimea oleh Rusia pada tahun 2014, namun memuncak menjadi invasi besar-besaran pada Februari 2022. 

Sejak saat itu, Ukraina menghadapi gempuran militer berkelanjutan yang menyebabkan puluhan ribu korban jiwa dan kerusakan infrastruktur yang luas.

Amerika Serikat selama ini menjadi penyokong utama bantuan militer dan keuangan bagi Ukraina. 

Baca juga: Rusia Kembali Bombardir Ukraina Sehari setelah Pertemuan Trump dan Zelensky

Namun, di bawah pemerintahan Trump, arah kebijakan AS mulai menunjukkan pergeseran. 

Trump mendorong pendekatan diplomasi langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan lebih mengandalkan dukungan Eropa untuk menjadi garda terdepan dalam menjamin keamanan Ukraina.

“Negara-negara Eropa akan menanggung beban yang sangat berat. Kami akan membantu mereka dan kami akan membuatnya sangat aman,” tegas Trump, merujuk pada peran AS yang lebih sebagai koordinator dan pendukung dari belakang.

Upaya Diplomasi dan Ketegangan yang Masih Tinggi

Seiring dengan pertemuan di Gedung Putih, Trump juga disebut telah menghubungi langsung Presiden Putin untuk mendiskusikan kemungkinan pertemuan tatap muka dengan Zelensky. 

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved