Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Ribuan Warga Palestina Angkat Kaki dari Gaza, Cari Perlindungan Jelang Serangan Darat Israel

Ribuan warga Zeitoun, yang berada di selatan Kota Gaza mengungsi, usai Israel melancarkan serangan arteri udara selama enam hari berturut-turut

Tangkapan layar YouTube ABS-CBN News
WARGA GAZA MENGUNGSI- Tangkapan layar YouTube ABS-CBN News diambil pada Rabu (6/8/2025) memperlihatkan warga Palestina di Zeitoun, yang berada di selatan Kota Gaza kalang kabut mencari tempat mengungsi, usai Israel melancarkan serangan arteri udara selama enam hari berturut-turut. 

Tetapi juga oleh ketakutan akan serangan darat setelah Israel mengumumkan rencana menguasai Kota Gaza.

Dalam keterangan resminya Militer Israel secara terbuka menyatakan akan memindahkan sekitar satu juta warga dari Kota Gaza ke wilayah selatan.

Israel beralasan langkah ini bertujuan melindungi warga sipil dari zona pertempuran.

Namun, organisasi hak asasi manusia menilai tindakan tersebut sebagai bentuk pengusiran paksa.

Peringatan ini menjadi sinyal jelas bahwa Israel akan melancarkan pendudukan militer penuh di wilayah berpenduduk 2,3 juta warga Palestina.

Meski keputusan resmi menyebut pendudukan hanya akan difokuskan pada Kota Gaza pada tahap awal, analis militer menilai operasi ini akan meluas ke seluruh wilayah Jalur Gaza yang belum dikuasai Israel.

Dengan memberlakukan pendudukan penuh, pemerintah Israel berharap cara ini dapat mensterilkan Jalur Gaza dari cengkraman Hamas.

Sehingga tidak lagi menjadi basis kekuatan bersenjata yang mengancam keamanan nasional Israel.

Kendati Netanyahu menyebut langkah ini sebagai bentuk “migrasi sukarela” yang menurutnya akan memudahkan operasi militer Israel di Gaza tanpa resiko korban sipil, banyak pihak menilai kebijakan tersebut sejatinya adalah pengusiran paksa (forced displacement) yang melanggar hukum internasional.

Kelompok HAM internasional, termasuk Amnesty International dan Human Rights Watch, menyatakan kebijakan ini adalah deportasi massal ilegal.

Ini karena pemindahan massal warga Gaza ke negara lain berpotensi menciptakan gelombang pengungsi baru dengan kondisi hidup yang tidak pasti.

(Tribunnews/Namira)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved