Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Pemerintah Australia Melarang Anggota DPR Israel Berkunjung ke Negaranya

Australia melarang Anggota Knesset dari Zionisme Religius, Simcha Rothman, untuk mengunjungi negara itu

Editor: Muhammad Barir
Tangkapan layar X/@NabilAlNashar
AKSI DUKUNG PALESTINA- Sebuah momen langka terjadi Australia, Hampir satu juta orang berbaris di Jembatan Sydney menentang genosida Israel di Gaza sambil meneriakkan: "Bebaskan Palestina." Mereka menyebutnya Pawai untuk Kemanusiaan di Australia​. 

Australia Melarang Anggota DPR Israel Berkunjung ke Negaranya

TRIBUNNEWS.COM-  Australia melarang Anggota Knesset dari Zionisme Religius, Simcha Rothman, untuk mengunjungi negara itu dalam serangkaian acara di dijadwalkan hadir di acara-acara di Sydney dan Melbourne, demikian laporan Guardian, mengutip pernyataan dari Menteri Dalam Negeri Tony Burke.

Rothman, seorang anggota parlemen sayap kanan, telah dijadwalkan untuk melakukan serangkaian penampilan di sekolah-sekolah dan sinagoge Yahudi dan bertemu dengan para korban gelombang serangan antisemit baru-baru ini, menurut Asosiasi Yahudi Australia, yang mengundangnya dan mengonfirmasi pembatalan tersebut.

"Pemerintah kami bersikap tegas terhadap orang-orang yang ingin datang ke negara kami dan menyebarkan perpecahan," kata Burke dalam sebuah pernyataan. 

"Jika Anda datang ke Australia untuk menyebarkan pesan kebencian dan perpecahan, kami tidak menginginkan Anda di sini."

 

 

Baca juga: Sosok Albanese, Pemimpin Australia yang Berani Akui Palestina dan Tegur Netanyahu

 

 

Menurut AJA, visa tersebut dibatalkan beberapa jam sebelum Rothman dijadwalkan terbang ke Australia. AJA menyatakan bahwa perjalanan tersebut tidak terkait dengan peristiwa di Timur Tengah.

"Ini adalah langkah antisemit yang kejam dari pemerintah yang terobsesi untuk menyasar komunitas Yahudi dan Israel," ujar ketua AJA, Robert Gregory, dalam sebuah pernyataan yang diunggah daring oleh kelompok tersebut.

Gregory mengatakan orang Yahudi seharusnya berpikir dua kali sebelum mengunjungi Australia, mengklaim bahwa semakin banyak orang Yahudi Australia yang ingin beremigrasi.

"Israel sepenuhnya dibenarkan dalam mengambil tindakan tegas dalam menanggapi hal ini, dan kami telah memberi pengarahan kepada kontak-kontak di Pemerintahan Trump yang juga prihatin dengan perkembangan di Australia," tambahnya.

Pada bulan Juni, Australia melarang aktivis dan influencer pro-Israel Hillel Fuld karena kehadirannya akan menimbulkan risiko bagi "kesehatan, keselamatan, atau ketertiban umum," demikian pernyataan kantor Burke saat itu. Tahun lalu, Australia juga memblokir mantan menteri kehakiman Ayelet Shaked karena alasan serupa.

Canberra telah mengambil sikap yang semakin kritis terhadap Israel dalam beberapa minggu terakhir, termasuk mengumumkan rencana untuk mengakui negara Palestina bulan depan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan