Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Mantan Kepala Intel Israel Aharon Haliva: 50 Ribu Warga Palestina Harus Mati, Tak Peduli Anak-anak

Jenderal Israel yang memimpin intelijen militer pada 7 Oktober 2023, Aharon Haliva mengatakan 50 ribu warga Palestina harus mati

Editor: Muhammad Barir
Tangkap Layar Twitter/X
Gagal menghardik serangan Hamas 7 Oktober 2023, Kepala Direktorat Intelijen Militer Israel, Mayor Jenderal Aharon Haliva meletakkan jabatannya, Senin (22/4/2024). 

Channel 12 tidak menjelaskan bagaimana mereka mendapatkan rekaman tersebut atau dengan siapa Haliva berbicara. Surat kabar Israel, Haaretz, menggambarkan rekaman tersebut sebagai format yang memungkinkan pensiunan perwira tersebut untuk "memberikan wawancara ... tanpa benar-benar diwawancarai".

Komentar Haliva tentang pembunuhan massal warga sipil Palestina tidak menjadi berita utama di media arus utama Israel lainnya. Mereka justru berfokus pada kritiknya terhadap Benjamin Netanyahu dan peringatan tentang kegagalan sistemik dalam keamanan dan intelijen.

Liputan itu menyoroti jurang pemisah yang lebar antara bagaimana perang dipersepsikan dan didiskusikan di dalam wilayah Israel dan di luar wilayah tersebut.

Di kalangan orang Israel, Haliva secara luas dipandang sebagai kritikus beraliran sentris terhadap pemerintah saat ini dan menteri-menteri sayap kanannya seperti Bezalel Smotrich dan Itamar Ben-Gvir, sebagaimana yang dicatat sendiri oleh sang jenderal dalam komentar siaran.

Ia mengutip seorang kritikus internal di direktorat intelijen yang mengatakan kepadanya bahwa “beruntung” bahwa banyak dari mereka yang terbunuh dan diculik pada 7 Oktober 2023 adalah warga Israel sayap kiri yang terkait dengan gerakan perdamaian.

"Dia bilang ke saya: 'Kalau ini terjadi pada kami, kalian tidak akan berperang seperti ini,'" kata Haliva. "Itulah yang diyakini orang-orang di sini."

 

 


SUMBER: THE GUARDIAN

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved