Konflik Rusia Vs Ukraina
Putin Surati Kim Jong Un, Puji Pasukan Korea Utara yang Heroik Berperang di Ukraina
Putin puji pasukan Korea Utara sebagai "heroik" dalam surat kepada Kim Jong Un, menyebut peran mereka penting dalam pembebasan Kursk.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin memuji pasukan Korea Utara yang bertempur di Ukraina dalam surat resmi tersebut ditujukan kepada Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un.
Vladimir Putin menyebut pasukan Pyongyang "heroik".
Surat tersebut disampaikan pada Kamis (14/8/2025) oleh Ketua Duma Rusia, Vyacheslav Volodin, saat kunjungan resmi ke Pyongyang untuk memperingati 80 tahun pembebasan Korea dari penjajahan Jepang.
Duma Rusia, atau secara resmi disebut Duma Negara (Gosudarstvennaya Duma), adalah majelis rendah dari Majelis Federal Rusia, yang merupakan lembaga legislatif nasional Rusia.
Duma Negara berfungsi sebagai badan pembuat undang-undang, mirip dengan DPR di Indonesia.
Dalam surat yang dipublikasikan oleh kantor berita pemerintah Korea Utara, KCNA, Putin mengenang sejarah persahabatan militan antara Tentara Merah Soviet dan pasukan Korea Utara saat melawan pendudukan Jepang.
Ia menyebut bahwa ikatan tersebut “tetap kokoh dan dapat diandalkan hingga saat ini” dan dibuktikan melalui partisipasi tentara Korea Utara dalam operasi militer Rusia di wilayah Kursk.
“Partisipasi heroik tentara DPRK dalam membebaskan wilayah Kursk dari pendudukan Ukraina adalah bukti nyata solidaritas kita,” tulis Putin dalam suratnya.
Volodin menambahkan bahwa Rusia tidak akan pernah melupakan pengorbanan pasukan Korea Utara “yang bertempur dengan mengorbankan nyawa mereka di Rusia.”
Tentara Merah Soviet adalah angkatan bersenjata resmi dari Uni Soviet, yang dibentuk setelah Revolusi Bolshevik tahun 1917.
Nama lengkapnya adalah Tentara Merah Buruh dan Tani (Raboche-Krest'yanskaya Krasnaya Armiya), dan dikenal luas sebagai simbol kekuatan militer komunis selama abad ke-20.
Baca juga: Pertemuan Tatap Muka Putin dan Trump Dijadwalkan Sabtu Pukul 02.00 WIB di Alaska
Korea Utara telah mengirim sekitar 15.000 tentara ke Rusia sejak Oktober 2024, bersama dengan peluru artileri, rudal, dan sistem roket jarak jauh.
Sekitar 600 tentara Korea Utara tewas dan ribuan lainnya terluka dalam pertempuran di Kursk.
Korea Utara secara resmi mengonfirmasi pengerahan militernya ke Ukraina pada April 2025, sebagai bagian dari implementasi pakta pertahanan bersama yang ditandatangani saat kunjungan Putin ke Pyongyang tahun lalu.
Pakta tersebut memungkinkan bantuan militer langsung jika salah satu pihak diserang.
Sumber: TribunSolo.com
Konflik Rusia Vs Ukraina
Rumania Naik Pitam, Panggil Dubes Rusia usai Insiden Drone Tembus ke Wilayah Udara |
---|
Ukraina Klaim Hancurkan Sistem Pertahanan Udara Rusia Buk-M3 Senilai Rp655 Miliar |
---|
Ukraina Hantam Kilang Minyak Rusia, Moskow Balas Uji Rudal Hipersonik & Serangan Darat Besar-Besaran |
---|
Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1.300: Ledakan Kereta Dekat Kyiv, Rel Rusak, Tak Ada Korban Jiwa |
---|
Unggul Senjata dan Personel, Rusia Rebut Lagi Wilayah Ukraina di Dnipropetrovsk |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.