Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Pertemuan Trump-Putin Cuma Basa-basi, Rusia Bersiap Uji Coba Rudal Jelajah Bertenaga Nuklir

Rudal Burevestnik diklaim Rusia memiliki jangkauan yang hampir tak terbatas dan dapat menghindari pertahanan rudal

Kementerian Pertahanan Rusia / TASS
UJI COBA RUDAL - Rudal yang diuji coba militer Rusia. Belakangan, Moskow dilaporan bersiap melakukan pengujian terbaru rudal bertenaga nuklir mereka, Burevestnik. 

Pertemuan Trump-Putin Cuma Basa-basi, Rusia Rusia Bersiap Uji Coba Rudal Jelajah Bertenaga Nuklir

TRIBUNNEWS.COM - Rusia dilaporkan sedang mempersiapkan uji coba baru rudal jelajah antarbenua bertenaga nuklirnya, yang dikenal sebagai Burevestnik, Reuters melaporkan, Kamis (14/8/2025) mengutip analisis independen oleh dua peneliti Amerika.

Kabar ini mencuat di tengah rencana pertemuan dua presiden negara tersebut, Vladimir Putin dan Donald Trump, di Alaska pada Jumat mendatang.

Jeffrey Lewis dari Middlebury Institute of International Studies di California dan Decker Eveleth dari lembaga pemikir CNA mengatakan kepada Reuters kalau mereka telah mengidentifikasi tanda-tanda peluncuran yang akan datang pada citra satelit kepulauan Novaya Zemlya di Laut Barents.

Baca juga: Apa itu Burevestnik? Rudal Jelajah Berkemampuan Nuklir Rusia yang Bikin Barat Ketar-ketir

Sumber keamanan Barat yang anonim mengonfirmasi penilaian tersebut kepada Reuters.

Lewis dan Eveleth mengatakan bukti mulai bertambah setelah Rusia mengeluarkan peringatan navigasi pada bulan Agustus yang menyarankan kapal dan pesawat sipil untuk menghindari daerah tersebut.

Citra satelit bulan Juli dari lokasi uji coba menunjukkan penumpukan tiba-tiba kontainer pengiriman, peralatan khusus, dua pesawat, dan setidaknya lima kapal yang sebelumnya terkait dengan uji coba Burevestnik, catat mereka.

Personel tambahan telah tiba sejak akhir Juli.

"Semuanya berjalan dengan lancar," kata Lewis, seraya menambahkan bahwa uji coba bisa saja dilakukan minggu ini.

Dijuluki Rudal Tak Terkalahkan

Burevestnik, rudal bertenaga nuklir yang secara teori dapat tetap mengudara untuk waktu yang lama dan menghindari pertahanan rudal, telah dikembangkan selama bertahun-tahun.

Presiden Vladimir Putin  membanggakan  bahwa Burevestnik yang “tak terkalahkan” memiliki jangkauan yang hampir tak terbatas dan dapat menghindari pertahanan rudal Amerika ketika ia meluncurkannya pada tahun 2018.

Namun rudal tersebut, yang dijuluki NATO sebagai Skyfall, memiliki catatan uji yang buruk dan para ahli Barat mempertanyakan nilai strategisnya. 

Burevestnik diyakini meledak saat upaya pengangkatannya dari laut di Rusia utara pada Agustus 2019 setelah jatuh dalam uji coba mesin roket rahasia, menewaskan lima ilmuwan. 

Putin mengklaim pada Oktober 2023 bahwa Rusia telah melakukan uji coba senjata yang berhasil.

Rudal Burevestnik Rusia 2
UJI COBA RUDAL - Rudal yang diuji coba militer Rusia. Belakangan, Moskow dilaporan bersiap melakukan pengujian terbaru rudal bertenaga nuklir mereka, Burevestnik.

Pertemuan Basa-basi, Moskow Tetap Berniat Ofensif

Menurut para peneliti, waktu persiapan terbaru telah ditetapkan jauh sebelum pengumuman pertemuan 15 Agustus di Alaska antara Putin dan Presiden AS Donald Trump.

Meski begitu, mereka memprediksi kalau Kremlin mungkin mempertimbangkan optik politik dari uji coba tersebut, karena menghentikan atau menunda peluncuran dapat menandakan kesiapan untuk mengakhiri perang di Ukraina dan memulai kembali perundingan pengendalian senjata dengan Washington.

"Terkadang Anda dapat mempercepat atau memperlambat jadwal karena alasan politik," ujar Tom Countryman, mantan wakil menteri luar negeri untuk pengendalian senjata, kepada Reuters.

Sejumlah kritikus menyebut, aksi Moskow ini menjadi tanda-tanda kalau pertemuan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin cuma basa-basi 'perdamaian'.

Trump dan Putin dijadwalkan melangsungkan pertemuan pada Jumat (15/8/2025) di Anchorage, Alaska.

Pertemuan tingkat tinggi ini yang digelar Trump dan Putin difokuskan pada upaya mengakhiri perang Rusia-Ukraina, yang telah berlangsung selama lebih dari tiga tahun dan menelan ratusan ribu korban jiwa.

Trump mengatakan pertemuan ini merupakan langkah awal dari proses perdamaian yang sudah lama ia upayakan sejak kembali menjabat sebagai Presiden. 

Ia mengisyaratkan, kesepakatan damai kemungkinan besar akan melibatkan pertukaran wilayah, suatu ide yang memicu perdebatan di kancah internasional.

"Ini sangat rumit. Tapi, kita akan mendapatkan kembali sebagian, dan sebagian lagi akan ditukar. Akan ada beberapa pertukaran wilayah demi kebaikan keduanya, tapi kita akan membicarakannya nanti atau besok," ujarnya.

Bikin AS Kebut Golden Dome

Bagi Moskow, pengembangan rudal tersebut menjadi semakin mendesak sejak Trump mengumumkan rencana untuk membangun perisai rudal Amerika yang disebut Golden Dome, kata para analis.

Novaya Zemlya memiliki sejarah panjang sebagai tempat uji coba senjata-senjata terkuat Rusia.

Tempat ini menjadi lokasi lebih dari 130 uji coba nuklir dari tahun 1955 hingga 1990.

Dalam beberapa tahun terakhir, situs tersebut telah mengalami pembangunan ekstensif, termasuk antara tahun 2021 dan 2023, CNN melaporkan.

 

 

(oln/rtrs/rntv/cnn/*)

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved