Senin, 29 September 2025

Trump Terapkan Tarif Timbal Balik

Trump Tolak Negosiasi Lanjutan dengan India Soal Tarif Impor 50 Persen

Donald Trump menegaskan dirinya tidak bersedia bernegosiasi lebih lanjut dengan India soal tarif impor 50 persen yang ditetapkjan AS ke India.

Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
Facebook The White House
TOLAK NEGOSASI DENGAN INDIA - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menegaskan dirinya tidak bersedia bernegosiasi lebih lanjut dengan India soal tarif impor 50 persen yang ditetapkjan AS ke India. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menegaskan dirinya tidak bersedia bernegosiasi lebih lanjut dengan India soal tarif impor 50 persen yang ditetapkjan AS ke India.

Sikap ini Trump ekpresikan ke India setelah India memutuskan membeli minyak dari Rusia tanpa memikirkan nasib para korban perang Ukraina. "Tidak sampai kita menyelesaikannya," ucap Trump kepada wartawan di Ruang Oval, Gedung Putih, dikutip dari CNN Edition, Jumat (8/8/2025).

Pernyataan ini datang beberapa hari setelah Trump mengumumkan tarif gabungan sebesar 50 persen terhadap produk impor asal India.

Saat ini, barang-barang India sudah dikenai tarif minimum 25 persen. Namun, Trump mengancam akan menambahkan tarif tambahan 25 persen pada 27 Agustus, jika India tidak menghentikan pembelian minyak dari Rusia.

Industri Tekstil India Mulai Tertekan

Akibat pengenaan tarif impor 50 persen ini, sejumlah produsen tekstil besar India mulai menerima tekanan dari pembeli di AS.

Industri tekstil dan garmen India bersiap memindahkan produksinya ke negara lain yang memiliki tarif lebih rendah, dilansir dari Reuters.

Produsen garmen Pearl Global yang daftar kliennya di AS mencakup Gap dan Kohl's telah menerima panggilan panik dari klien saat tengah malam dengan ultimatum berbagi beban tarif atau memindahkan produksi dari India.

Untuk menenangkan pelanggan AS, Pearl Global telah menawarkan untuk mengalihkan produksi ke 17 pabriknya di Bangladesh, Indonesia, Vietnam dan Guatemala untuk menghindari pungutan AS yang tinggi atas impor India.

Baca juga: Kena Tarif Impor Trump 50 Persen, Presiden Brasil Da Silva Langsung Telepon PM India

"Semua pelanggan sudah menghubungi saya. Mereka ingin kami beralih dari India ke negara lain," kata Direktur Pelaksana Pallab Banerjee dikutip dari Reuters, Jumat (8/8/2025).

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan