Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Rugi Besar, tapi Masih Bisa Rekrut 9.000 Tentara per Bulan, Ukraina Kewalahan
Panglima tertinggi Ukraina mengatakan Rusia rugi besar namun masih bisa merekrut 9.000 tentara per bulan, termasuk tentara bayaran asing.
Ia didakwa sebagai tentara bayaran yang menyusup ke Rusia secara ilegal dan bertempur untuk Ukraina—dengan pengakuan bahwa ia mendapat bayaran atas keterlibatannya.
Ia kemudian menghadapi tuduhan terorisme dan kegiatan sebagai tentara bayaran menurut hukum Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin memulai perangnya di Ukraina pada 24 Februari 2022.
Perang Rusia di Ukraina merupakan buntut panjang dari ketegangan antara Ukraina dan Rusia sejak pecahnya Uni Soviet pada Desember 1991.
Dalam pidato setelah meluncurkan invasinya, Putin mengklaim hal itu bertujuan untuk menghilangkan kemampuan militer Ukraina yang dianggap mengancam Rusia, menyingkirkan unsur "neo-Nazi" yang dituduh ada dalam pemerintahan Ukraina.
Putin juga membenarkan invasinya untuk membela etnis Rusia di wilayah Donetsk dan Luhansk dari dugaan penindasan.
Selain itu, Rusia ingin mencegah Ukraina bergabung dengan aliansi NATO atau menjadi basis Barat, dan menolak keberadaan militer NATO di perbatasan Rusia.
Putin menuduh Ukraina sedang mempersiapkan senjata nuklir dan akan bergabung dengan NATO, yang menurutnya akan mengubah Ukraina menjadi ancaman langsung bagi Rusia, sehingga ia merasa wajib mengambil tindakan preventif, lapor iNews.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.