Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Perang Gaza Belum Usai, Netanyahu Perintahkan Pendudukan Penuh dan Operasi Lebih Luas

Netanyahu putuskan pendudukan penuh Jalur Gaza dan perluas operasi militer, bahkan ke daerah tempat para sandera ditahan, lapor media Israel.

Faceboook PM Israel
NETANYAHU BERPIDATO - Foto ini diambil dari Faceboook PM Israel pada Minggu (15/6/2025), memperlihatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Sabtu (14/6/2025) mengancam Iran dengan lebih banyak serangan setelah Israel meluncurkan rudal ke Iran pada hari Jumat (13/6/2025). Netanyahu putuskan pendudukan penuh Jalur Gaza dan perluas operasi militer, bahkan ke daerah tempat para sandera ditahan, lapor media Israel. 

Dalam upaya menekan Israel, Hamas juga merilis video para sandera yang terlihat sangat kurus, mengklaim bahwa mereka mengalami kelaparan parah akibat blokade yang melumpuhkan Jalur Gaza.

Organisasi seperti Palang Merah Internasional dan Yayasan Kemanusiaan Gaza telah menawarkan bantuan langsung untuk para sandera.

Namun, Hamas mengatakan bahwa bantuan itu hanya akan diizinkan masuk jika Israel menghentikan semua aktivitas lalu lintas udara selama proses pengiriman, serta membuka koridor kemanusiaan secara permanen.

Langkah Netanyahu ini menunjukkan bahwa strategi militer akan tetap menjadi pendekatan utama pemerintah Israel dalam menghadapi Hamas, di tengah tekanan internasional yang meningkat untuk mengakhiri konflik berkepanjangan.

Keputusan ini dikhawatirkan memperdalam krisis kemanusiaan di Gaza dan membuat negosiasi gencatan senjata semakin sulit dicapai.

Korban Genosida Gaza Tembus 60.839 Jiwa per 3 Agustus 2025

Krisis kemanusiaan di Jalur Gaza terus memburuk memasuki hari ke-666 agresi Israel.

Dikutip dari Middle East Monitor, hingga Sabtu (3/8/2025), total korban tewas di Gaza tercatat mencapai 60.839 jiwa.

Baca juga: Anak-anak Gaza Kelaparan, Angka Kematian Akibat Malnutrisi Melonjak Tajam

Sementara itu, 149.588 orang dilaporkan terluka, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.

Lebih dari 11.000 orang masih dinyatakan hilang, banyak di antaranya diduga tertimbun reruntuhan bangunan akibat serangan udara.

Serangan militer Israel sejak Oktober 2023 telah menyebabkan kehancuran besar-besaran di Gaza.

Fasilitas sipil seperti rumah sakit, sekolah, tempat ibadah, dan infrastruktur dasar menjadi sasaran.

PBB, WHO, dan organisasi HAM internasional terus menyerukan gencatan senjata dan akses kemanusiaan penuh ke wilayah tersebut.

Sampai hari ini kekerasan belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti.

Situasi ini telah memicu tuduhan genosida terhadap Israel dan meningkatkan tekanan diplomatik global.

Data korban kemungkinan terus bertambah seiring berlanjutnya agresi.

(Tribunnews.com/ Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan