Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Siapa Dmitry Medvedev? Cuitannya Membuat Donald Trump Mengerahkan Dua Kapal Selam Nuklir

Inilah sosok Dmitry Medvedev, mantan Presiden Rusia yang cuitannya membuat Donald Trump mengerahkan kapal selam nuklir.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Kolase Tribunnews: Instagram Donald Trump/X Dmitry Medvedev
TRUMP DAN MEDVEDEV - Kolase foto Donald Trump saat rapat rahasia mengenai serangan terhadap fasilitas nuklir Iran, 21 Juni 2025 (kiri) dan Wakil Ketua Dewan Keamanan Federasi Rusia Dmitry Medvedev saat mengadakan pertemuan dengan Presiden Serbia Aleksandar Vučić menjelang forum antar-partai SCO plus, 21 Oktober 2020. Inilah sosok Dmitry Medvedev, mantan Presiden Rusia yang cuitannya membuat Donald Trump mengerahkan kapal selam nuklir. 

“Trump sedang memainkan permainan ultimatum dengan Rusia: 50 hari atau 10 hari. Dia harus ingat dua hal:

Rusia bukanlah Israel atau bahkan Iran.

Setiap ultimatum baru adalah ancaman dan langkah menuju perang. Bukan antara Rusia dan Ukraina, tetapi dengan negaranya sendiri. Jangan terjebak di jalan Sleepy Joe!”

Sebelumnya, Trump menyatakan akan memperpendek batas waktu yang diberikan kepada Vladimir Putin untuk mencapai kesepakatan damai dengan Ukraina, dari 50 hari menjadi kurang dari dua minggu, atau menghadapi "tarif sekunder" yang besar, seperti dikutip CNBC.com.

Kemudian pada Kamis (31/7/2025), Trump memperingatkan Medvedev atas retorikanya, sekaligus mengkritik hubungan dagang Rusia–India.

“Saya tidak peduli apa yang India lakukan terhadap Rusia. Mereka bisa bersama-sama menghancurkan ekonomi mereka yang mati, saya tidak peduli,” tulis Trump di Truth Social.

“Kita hanya sedikit berbisnis dengan India, tarif mereka terlalu tinggi—termasuk yang tertinggi di dunia.”

“Demikian pula, Rusia dan AS hampir tidak berbisnis."

"Mari kita biarkan seperti itu, dan beri tahu Medvedev—mantan Presiden Rusia yang gagal, yang merasa dirinya masih presiden—untuk berhati-hati dalam berbicara. Dia memasuki wilayah yang sangat berbahaya!”

Medvedev kemudian menanggapi:

Baca juga: Geram, Donald Trump Kerahkan Kapal Selam Nuklir Dekat Rusia

“Jika beberapa patah kata dari mantan Presiden Rusia dapat memicu reaksi setegang itu dari Presiden Amerika Serikat yang sedang menjabat dan katanya tangguh, maka jelas Rusia berada di jalur yang benar dan akan melanjutkan arah yang telah dipilihnya,” tulisnya di Telegram.

“Soal komentarnya tentang ‘ekonomi mati’ India dan Rusia serta ‘wilayah berbahaya’, mungkin ia perlu meninjau kembali film-film favoritnya tentang mayat hidup, dan mengingat betapa berbahayanya 'Dead Hand' yang mistis itu.”

Dead Hand adalah sistem otomatis Rusia untuk meluncurkan serangan nuklir jika terdeteksi adanya serangan nuklir terhadap negara tersebut.

Sebagian pengamat Rusia menganggap cuitan-cuitan Medvedev hanyalah usahanya untuk tetap relevan di dunia politik.

Namun, Trump menanggapinya secara serius.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved