5 Negara Beri Bantuan Udara ke Gaza pada Tahun 2025, Terbaru Spanyol

TRIBUNNEWS.COM - Pengepungan Israel terhadap Jalur Gaza memperburuk krisis pangan dan menimbulkan kelaparan di mana-mana.

Tercatat 147 orang meninggal dunia karena kelaparan dan malnutrisi, termasuk di antaranya adalah anak-anak sejak Oktober 2023.

Sementara pada tahun ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat sebanyak 74 kematian karena malnutrisi terjadi sepanjang tahun.

Dari jumlah tersebut, di bulan Juli total kematian mencapai 63 orang dengan 24 di antaranya adalah anak-anak di bawah lima tahun.

Pada 25 Juli 2025, Israel akhirnya mengizinkan negara-negara lain untuk mengirim bantuan kemanusiaan melalui udara ke Jalur Gaza.

Hal tersebut mendorong negara-negara di dunia mulai menurunkan bantuan kepada Gaza melalui udara.

Terbaru, Pemerintah Spanyol menjatuhkan 12 ton bantuan pangan melalui udara ke Gaza, pada Jumat (1/8/2025).

Berikut adalah 5 negara yang pernah beri bantuan udara ke Gaza:

1. Spanyol

Dikutip dari laman AlArabiya English, Pemerintah Spanyol menjatuhkan 12 ton bantuan pangan melalui udara ke Gaza, pada Jumat (1/8/2025).

Sebanyak 24 parasut dikerahkan dengan masing-masing membawa 500 kilogram makanan yang diperkirakan cukup untuk 11.000 orang.

Hal tersebut disampaikan secara langsung oleh Menteri Luar Negeri Spanyol, Jose Manuel Albares melalui pesan video yang disampaikan di media sosial X.

Baca juga: Keluarga Sandera Israel Bertemu Utusan AS di Tel Aviv, Desak Akhiri Perang Gaza dan Bebaskan Sadnera

"Kelaparan yang ditimbulkan yang dialami rakyat Gaza merupakan aib bagi seluruh umat manusia," ungkap Albares. 

Selain bantuan udara, Albares juga mengatakan bahwa Spanyol memiliki bantuan yang diseberangkan ke Gaza melalui jalan darat dari Mesir.

2. Perancis

Dilansir Reuters, pada waktu yang sama dengan Spanyol, yakni Jumat (1/8/2025), Perancis menjatuhkan 40 ton bantuan kemanusiaan ke Gaza sekaligus mendesak Israel membuka akses penuh ke daerah yang dilanda kelaparan.

"Menghadapi urgensi yang sangat mendesak, kami baru saja melakukan operasi penerjunan makanan melalui udara di Gaza. Terima kasih kepada mitra Yordania, Emirat, dan Jerman atas dukungan mereka, dan kepada personel militer kami atas komitmen mereka," tulis Presiden Emmanuel Macron di platform media sosial X.

Prancis sudah berpartisipasi enam kali dalam pengangkutan udara kemanusiaan Eropa yang dibentuk pada pertengahan Oktober 2023 oleh Uni Eropa ke Yordania dan Mesir untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.

3. Mesir

Mesir dengan empat pesawat angkut militer pada hari Kamis (31/7/2025) membawa muatan bantuan pangan ke Gaza, dilansir Egypt Independent.

Hal ini dilakukan beriringan dengan pengiriman bantuan melalui darat.

Pemberian bantuan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Mesir, Abdel Fattah Al-Sisi untuk memberikan dukungan penuh kepada rakyat Palestina.

Ini juga merupakan bagian dari koordinasi aktif dan insentif Mesir guna meringankan tragedi yang terjadi di Jalur Gaza.

Inisiatif penerjunan udara Mesir muncul di tengah upaya regional dan internasional yang lebih luas untuk meringankan krisis, dengan negara-negara seperti UEA, Yordania, Prancis, Spanyol, dan Jerman juga melakukan atau merencanakan misi penerjunan udara serupa dari pusat-pusat seperti Yordania.

4. Yordania

Dilansir Reuters, Yordania juga menjadi salah satu negara yang memberikan bantuan udara ke Jalur Gaza melalui operasi gabungan bersama dengan Uni Emirat Arab (UEA).

Mengutip Arab News, operasi tersebut merupakan bagian dari upaya bantuan Yordania yang sedang berlangsung, dalam koordinasi dengan Organisasi Amal Hashemite Yordania dan mitra internasional untuk mendukung penduduk Palestina dan meringankan dampak konflik.

Sebanyak 25 ton bantuan diturunkan Yordania di langit Jalur Gaza pada Minggu (27/7/2025).

Yordania juga mengirimkan 60 truk yang membawa pasokan makanan penting dilansir dari BBC News.

5. Uni Emirat Arab (UEA)

Di waktu yang sama dengan Yordania, UEA juga memberikan bantuan kepada Gaza melalui jalur udara dalam operasi gabungan.

Dilansir Arab News, mereka akan segera melanjutkan pengiriman bantuan ke Gaza, dengan alasan situasi kemanusiaan yang “kritis” di wilayah yang diblokade tersebut.

Pada wilayah tersebut, sudah banyak kelompok-kelompok bantuan yang memperingatkan akan terjadinya kelaparan massal.

"Situasi kemanusiaan di Gaza telah mencapai tingkat kritis dan belum pernah terjadi sebelumnya," kata Menteri Luar Negeri UEA Sheikh Abdullah bin Zayed Al-Nahyan dalam sebuah postingan di X Minggu (27/7/2025).

(mg/Rohmah Tri Nosita)

Penulis adalah peserta magang dari Universitas Sebelas Maret (UNS)