Konflik Rusia Vs Ukraina
Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1.256, Putin Tanggapi Trump yang Kecewa Padanya
Perang Rusia-Ukraina hari ke-1.256, Presiden Rusia Vladimir Putin menanggapi Presiden AS Trump yang kecewa padanya, sebut ekspektasi AS berlebihan.
Putin siap menangguhkan perundingan damai dengan Ukraina jika itu pilihan mereka.
"Jika pimpinan Ukraina merasa perlu menunggu, mereka dipersilakan. Kami siap menunggu," ujar Putin ketika ditanya media tentang negosiasi langsung yang diselenggarakan Turki sejak Mei.
Pernyataan tersebut menanggapi pernyataan Presiden Ukraina Zelensky yang menolak berunding sampai "rezim berubah" di Rusia.
"Moskow meyakini bahwa negosiasi selalu dibutuhkan dan penting, terutama jika mengarah pada perdamaian," kata Putin, lapor Russia Today.
Putaran ketiga perundingan antara Ukraina dan Rusia diadakan di Istanbul pada 23 Juli lalu, dengan tim delegasi Ukraina dipimpin Menteri Pertahanan Rustem Umerov dan tim delegasi Rusia dipimpin Vladimir Medinsky, asisten pribadi presiden Rusia.
Ukraina mengusulkan pertemuan tingkat tinggi pada akhir Agustus yang melibatkan Presiden Erdogan (Turki) dan Donald Trump (AS). Fokus pembahasan antara lain:
- Pengembalian anak-anak Ukraina yang diculik Rusia.
- Persiapan pertemuan pemimpin negara.
- Pertukaran Tahanan dan Jenazah
Putin menilai pembicaraan pertukaran tahanan secara umum positif dan mengklaim Rusia telah mengembalikan ribuan jenazah tentara Ukraina, serta menerima beberapa puluh jenazah tentara Rusia sebagai balasan.
Presiden Rusia mengatakan pertukaran tahanan dan pemulangan jenazah tentara saja, yang difasilitasi oleh perundingan tersebut, merupakan hasil yang positif.
Zelensky Tanggapi Pernyataan Putin
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menanggapi pernyataan Putin yang mengatakan Ukraina dapat menunggu perubahan rezim di Rusia untuk dapat melanjutkan perundingan gencatan senjata.
"Kami mendengar pernyataan dari Rusia, dan jika ini merupakan sinyal kesiapan serius mereka untuk mengakhiri perang secara bermartabat dan membangun perdamaian yang benar-benar abadi, dan bukan sekadar upaya untuk mengulur waktu perang dan menunda sanksi, maka Ukraina sekali lagi menegaskan kesiapannya untuk bertemu di tingkat pimpinan kapan saja," ujar Zelensky.
Ia menekankan bahwa Kyiv menyadari siapa yang membuat keputusan di Rusia dan bahwa orang inilah yang harus menghentikan perang, merujuk pada Putin yang sebelumnya memulai perang 24 Februari 2022.
"Ukraina mengusulkan untuk beralih dari pertukaran pernyataan dan pertemuan di tingkat teknis ke tingkat percakapan para pemimpin. Amerika mengusulkan hal ini. Ukraina mendukungnya. Kesiapan Rusia sangat dibutuhkan," tegas Zelensky.
Selain itu, Zelensky menyatakan dukungannya terhadap upaya Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri perang, menghentikan pembunuhan, dan mencapai perdamaian abadi, lapor Suspilne.
Putin Tanggapi Trump yang Kecewa Padanya
Putin menanggapi Presiden AS Donald Trump yang kecewa kepadanya karena dianggap tidak berniat untuk segera mengakhiri perang di Ukraina.
Pada masa awal jabatan keduanya, Trump berambisi untuk menengahi perang Rusia dan Ukraina, berharap Putin mau mengakhiri perangnya melalui upaya negosiasi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.