Senin, 29 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Drone FPV Ukraina Terbukti Serbaguna, Bisa Kirim Sepeda untuk Tentara yang Terjebak di Medan Perang

Ukraina menggunakan drone FPV untuk mengirimkan sepeda listrik seberat 40 kg untuk prajurit yang terkepung.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
Tangkap layar YouTube Бригада РУБІЖ
KECANGGIHAN DRONE UKRAINA - Tangkap layar YouTube Rubizh Brigade Ukraina, yang mendokumentasikan kisah tentara di lapangan. Seorang prajurit Ukraina yang terkepung, dikirim sepeda listrik menggunakan drone FPV agar ia bisa menyelamatkan diri di tengah peperangan. 

TRIBUNNEWS.COM - Tentara Ukraina melaporkan bahwa mereka menggunakan pesawat nirawak dengan pandangan orang pertama (drone FPV) untuk mengirimkan sepeda listrik kepada seorang prajurit yang terkepung.

Ini merupakan pertama kalinya perangkat semacam itu digunakan untuk mengangkut kendaraan dalam situasi pertempuran.

Dilansir Insider, dalam sebuah video yang dipublikasikan pada Rabu (30/7/2025), Brigade ke-4 Garda Nasional Ukraina, yang dikenal dengan nama Rubizh, menyebutkan bahwa mereka menjatuhkan sepeda listrik seberat sekitar 40 kg agar tentara tersebut dapat melarikan diri dari wilayah yang dikuasai Rusia.

Meski tidak disebutkan kapan operasi tersebut berlangsung, dalam video dijelaskan bahwa prajurit itu terjebak di tempat perlindungan dekat Siversk, sebuah kota di Donetsk, tempat pertempuran antara Rusia dan Ukraina masih berlangsung.

"Musuh berada di depan, belakang, dan di kedua sisi. Ia benar-benar terkepung," ujar Letnan Muda Mykola Hrytsenko, kepala staf brigade Rubizh, dalam video tersebut.

Prajurit itu, yang diidentifikasi dengan nama sandi "Tankist", adalah satu-satunya yang selamat dari empat tentara Ukraina yang bertempur di daerah tersebut, kata Hrytsenko.

"Arah Siversk dikenal dengan logistik yang sangat sulit. Hampir tidak ada jalur logistik di sana. Mereka harus berjalan kaki sejauh enam hingga tujuh kilometer untuk mencapai suatu posisi," jelasnya.

KECANGGIHAN DRONE UKRAINA - Mykola Hrytsenko, kepala staf brigade Rubizh saat menceritakan taktik timnya yang mengirim sepeda listrik 40 kg dengan menggunakan drobe FPV.
KECANGGIHAN DRONE UKRAINA - Mykola Hrytsenko, kepala staf brigade Rubizh saat menceritakan taktik timnya yang mengirim sepeda listrik 40 kg dengan menggunakan drobe FPV. (Tangkap layar YouTube Бригада РУБІЖ)

Hrytsenko menyebutkan bahwa timnya merancang rencana evakuasi menggunakan drone kargo berat yang membawa sepeda listrik ke posisi prajurit yang kelelahan.

Drone semacam ini biasanya digunakan sebagai pesawat pengebom dan dirancang untuk mengangkut muatan sekitar 18 hingga 23 kg, meskipun juga mampu membawa kargo ringan melalui udara.

Membawa sepeda listrik seberat hampir 40 kg, menurut Hrytsenko, mendorong drone hingga batas maksimal kemampuannya dan memperpendek jangkauannya menjadi sekitar 2 kilometer.

Butuh Tiga Kali Percobaan

Hrytsenko mengatakan bahwa mereka awalnya kehilangan dua drone saat mencoba mengirimkan sepeda tersebut.

Drone pertama ditembak jatuh bersama sepedanya, sedangkan drone kedua jatuh karena motornya terbakar.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.255: 16 Orang Tewas, 155 Terluka dalam Serangan Rusia di Kyiv

Namun akhirnya, brigade Rubizh berhasil menerbangkan drone ketiga yang membawa sepeda dengan sistem derek.

Dalam video, tampak tentara tersebut menerima sepeda dengan selamat.

Hrytsenko menambahkan bahwa bagian-bagian sepeda dibongkar terlebih dahulu dan dibawa ke posisi terdekat di garis depan. Setelah itu, kendaraan dirakit dan dikirimkan ke prajurit tersebut.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan