Konflik Rusia Vs Ukraina
Drone FPV Ukraina Terbukti Serbaguna, Bisa Kirim Sepeda untuk Tentara yang Terjebak di Medan Perang
Ukraina menggunakan drone FPV untuk mengirimkan sepeda listrik seberat 40 kg untuk prajurit yang terkepung.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Endra Kurniawan
Quadcopter FPV (drone dengan empat rotor) kerap digunakan sebagai drone kamikaze (bunuh diri) setelah dipasangi bahan peledak, atau sebagai drone pengebom yang menjatuhkan bom dari udara.
Awal Penggunaan Drone FPV di Ukraina
Mengutip Dignitas Ukraine, platform pendukung tentara Ukraina, kekurangan sumber daya manusia dan peralatan memaksa Ukraina untuk menemukan cara-cara kreatif dalam berperang.
Penggunaan pertama drone FPV dalam operasi militer dilakukan oleh unit sukarelawan “Signum”. Keberhasilan itu terekam dalam video berjudul Blue Doors.
Setelah sukses digunakan sebagai drone kamikaze (drone yang dirancang untuk menabrakkan diri dan meledak) pada tahun 2022, drone FPV mulai dirakit dan dibeli oleh sukarelawan maupun perusahaan swasta.
Pada awal 2023, drone ini digunakan secara luas oleh militer Ukraina dan dibeli dalam jumlah besar.
Menurut Forbes, Ukraina memproduksi lebih dari satu juta drone tahun lalu, dan Rusia juga tidak ketinggalan.
Namun, karena meningkatnya penggunaan pengacau elektronik, efektivitas drone FPV mulai dipertanyakan.
Pada Juni lalu, Kepala Staf Angkatan Darat Prancis, Jenderal Pierre Schill, menyebut 75 persen drone FPV hancur akibat perang elektronik.
Meski begitu, drone FPV masih terbukti efektif untuk menghancurkan tank-tank Rusia yang paling tangguh sekalipun.
Fitur Drone FPV

Masih mengutip Dignitas Ukraine, Drone FPV Ukraina sering dibandingkan dengan senjata penembak jitu karena keunggulan berikut:
- Operator drone dapat mengoperasikan dari jarak 2–3 km, dalam posisi terlindung, hanya dengan antena terbuka.
- Drone lebih berisiko dibanding operatornya, sehingga musuh cenderung menargetkan drone, bukan operator.
- Biaya rendah namun memiliki daya serang tinggi—serangan presisi yang sebelumnya hanya bisa dilakukan oleh sistem mahal kini dapat dilakukan dengan drone FPV.
- Lebih lincah daripada drone sayap tetap, dengan akurasi dan kemampuan manuver yang lebih baik.
- Harga mulai dari ratusan hingga ribuan dolar, namun mampu menghancurkan peralatan militer bernilai jutaan dolar seperti tank, artileri, dan sistem pertahanan udara.
Perang Rusia-Ukraina Masih Berlangsung
Sebagai informasi, perang antara Rusia dan Ukraina kini telah memasuki tahun keempat.
Menurut situs Parliament.uk, Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
Pasukan Rusia menyerbu dari arah Belarus di utara, Rusia di timur, dan Krimea di selatan.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut operasi ini sebagai “operasi militer khusus” untuk melindungi rakyat Donbas dan “mendemiliterisasi serta denazifikasi Ukraina”.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.