Selasa, 7 Oktober 2025

Trump Terapkan Tarif Timbal Balik

India Kena Tarif Trump 25 Persen, PM Narendra Modi Dicerca Oposisi

Tarif 25 persen dan tambahan denda dari Trump dinilai oposisi Modi akan menarget India lebih keras dibanding mitra dagang utama lainnya.

Penulis: Bobby W
Editor: Endra Kurniawan
Stanislav Krasilnikov/Handout/brics-russia2024.ru
PM NARENDRA MODI - Perdana Menteri India Narendra Modi pada pertemuan KTT BRICS di kota Kazan, barat daya Rusia, pada Rabu (23/10/2024). Partai-partai oposisi pemerintah India mengecam kinerja kabinet Perdana Menteri Narendra Modi yang dinilai gagal melakukan negosiasi dengan pemerintahan Trump. 

Indeks saham acuan India, Nifty 50 dan BSE Sensex, masing-masing turun sekitar 0,6 persen, sementara mata uang Rupee melemah hingga 87,74, level terendah dalam lebih dari lima bulan, sebelum mengurangi kerugian.

"India mendapat perlakuan tidak adil," kata Priyanka Kishore, seorang ekonom di Asia Decoded.

"Meskipun pembicaraan dagang lanjutan mungkin menurunkan tarif, tampaknya tidak mungkin India akan mendapatkan hasil yang jauh lebih baik dibanding tetangga di sebelah timurnya," tambahnya.

Hal tersebut memunculkan pertanyaan mengenai daya tarik relatif India sebagai tujuan "China plus one", merujuk pada strategi mendiversifikasi rantai pasok melalui manufaktur di luar Tiongkok untuk mengurangi risiko geopolitik dan operasional.

Trump menyatakan di media sosial bahwa pembicaraan dagang terus berlanjut, meskipun negara-negara menghadapi tenggat waktu Jumat untuk mencapai kesepakatan tarif timbal balik atau menghadapi tarif AS pada ekspor mereka.

Baca juga: Netanyahu Panik, Negara-negara Barat Mulai Buka Mata Soal Gaza dan Akui Negara Palestina

Tarif AS terhadap India melebihi yang dicapai sejumlah negara lain dalam kesepakatan dengan pemerintahan Trump.

Sebagai contoh, tarif untuk Vietnam ditetapkan pada 20?n Indonesia 19%.

Nilai tarif yang lebih kecil juga bisa dilihat dari negara lainnya seperti 15% untuk ekspor Jepang dan Uni Eropa.

Tensi India dan AS Terus Memanas

Sejak konflik singkat namun mematikan antara India dengan Pakistan pada Mei lalu, New Delhi terus merasakan ketidakpuasannya terhadapa AS terutama dengan kedekatan antara Trump dan Islamabad.

Hubungan AS dan India beberapa waktu terakhir ini kian memanas karena langkah Trump yang justru kian merangkul Pakistan.

Alih-alih dapat tarif resiprokal dan tambahan denda seperti India, pada Rabu (30/7/2025) Trump menyatakan Washington telah mencapai kesepakatan dagang yang baik dengan Pakistan.

Trump menyebut bahwa negara musuh bebuyutan India tersebut berhasil membuat kesepakatan dengan menurunkan tarif ekspor mereka, namun kedua pihak belum mengungkapkan tarif yang disepakati.

Meskipun sebelumnya Trump dan Modi kerap menunjukkan keakraban di depan publik, India telah mengambil sikap yang sedikit lebih keras terhadap Amerika Serikat dalam beberapa pekan terakhir.

Sikap antagonistik tersebut juga didasari oleh langkah Trump yang berulang kali mengklaim bahwa gencatan senjata India-Pakistan yang terjadi pada 10 Mei lalu merupakan hasil kerja keras pihaknya.

India sendiri membantah klaim Trump dan menyebut bahwa gencatan senjata dengan Pakistan merupakan hasil intervensi dan ancaman dagangnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved