Konflik Thailand Vs Kamboja
DPR: Jangan Tunggu Situasi Memburuk, Kemlu Harus Pastikan 15 WNI di Zona Merah
15 WNI berada di zona konflik Thailand-Kamboja. DPR desak Kemlu bertindak cepat—apa yang sebenarnya terjadi di sana?
Penulis:
Rizki Sandi Saputra
Editor:
Acos Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mendesak Kementerian Luar Negeri (Kemlu) untuk segera bertindak proaktif memastikan keselamatan 15 Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di wilayah perbatasan Thailand dan Kamboja.
Desakan ini muncul menyusul eskalasi konflik bersenjata yang telah menewaskan 12 orang dan memicu penutupan perbatasan oleh Thailand.
Dasco menegaskan bahwa pemerintah harus segera mengambil langkah perlindungan, termasuk kemungkinan evakuasi, jika situasi memburuk. Ia juga menyambut baik rencana gencatan senjata antara Thailand dan Kamboja, namun menekankan bahwa perlindungan nyawa WNI tidak boleh menunggu diplomasi selesai.
“Kami sudah minta kepada Kementerian Luar Negeri untuk proaktif. Melakukan komunikasi-komunikasi kepada warga negara kita di sana,” kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (28/7/2025).
“Kalau keadaannya membaik, tindakan-tindakan lebih lanjut mungkin tidak perlu dilakukan,” tambahnya.
Dasco berharap konflik ini tidak berujung pada gejolak regional yang lebih besar dan mendorong ASEAN untuk segera mengambil langkah diplomatik.
"Kita harapkan bahwa keadaan di sana lebih baik. Sehingga tindakan-tindakan lebih lanjut mungkin tidak perlu dilakukan," tandas dia.
15 WNI Terpantau di Zona Merah Thailand
Menurut data Kemlu RI, terdapat 15 WNI yang tersebar di wilayah perbatasan Thailand, khususnya di Trat, Sa Kaeo, dan Ubon Ratchathani. Sementara di sisi Kamboja, belum ada WNI yang melaporkan diri berada di zona terdampak seperti Oddar Meanchey dan Preah Vihear.
“Sudah ada komunikasi dengan simpul-simpul WNI di wilayah tersebut,” ujar Juru Bicara Kemlu RI, Roy Sumirat.
Kemlu memastikan belum ada WNI yang terdampak langsung oleh konflik, namun tetap mengimbau agar mereka meningkatkan kewaspadaan dan melapor diri melalui portal Peduli WNI.
Baca juga: KBRI Phnom Penh dan Bangkok Imbau WNI Tak Kunjungi Wilayah Zona Merah Thailand dan Kamboja
Konflik Thailand-Kamboja Memanas, ASEAN Diminta Bergerak
Konflik bersenjata antara Thailand dan Kamboja pecah di perbatasan antara Provinsi Oddar Meanchey (Kamboja) dan Ubon Ratchathani (Thailand). Pada Kamis (24/7/2025), militer Thailand meluncurkan serangan udara menggunakan jet tempur F-16 yang menewaskan 11 warga sipil dan 1 tentara Thailand.
Kamboja mengecam keras serangan tersebut dan menyebutnya sebagai pelanggaran kedaulatan. Thailand pun menutup seluruh pos pemeriksaan perbatasan dan meningkatkan status keamanan ke level 4.
Konflik Thailand Vs Kamboja
Thailand-Kamboja Sepakat Libatkan ASEAN untuk Pastikan Gencatan Senjata Tetap Berlaku |
---|
Thailand dan Kamboja Sepakat Lanjutkan Gencatan Senjata Perbatasan |
---|
Thailand Ajukan 13 Proposal ke Kamboja dalam Perundingan Damai di Malaysia |
---|
Kamboja Larang Keluarga Tentara yang Tewas Unggah Konten Pemakaman, Pelanggar Tak Dapat Santunan |
---|
Tunda Ekstradisi 18 Tentara Kamboja, Hun Sen Tuding Thailand Langgar Konvensi Jenewa |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.