Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Thailand Vs Kamboja

KBRI Phnom Penh dan Bangkok Imbau WNI Tak Kunjungi Wilayah Zona Merah Thailand dan Kamboja

KBRI menyatakan telah mengeluarkan imbauan kewaspadaan kepada seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) di Thailand dan Kamboja.

Editor: Wahyu Aji
Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti
EVAKUASI WNI - Direktur Pelindungan WNI Kemlu Judha Nugraha di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu (25/6/2025) malam. Judha mengatakan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh, Kamboja dan KBRI Bangkok menyatakan telah mengeluarkan imbauan kewaspadaan kepada seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang kini sedang berada di kedua wilayah tersebut. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh, Kamboja dan KBRI Bangkok menyatakan telah mengeluarkan imbauan kewaspadaan kepada seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang kini sedang berada di kedua wilayah tersebut.

Imbauan itu menyusul adanya konflik di perbatasan Thailand dan Kamboja belakangan ini.

"KBRI Phnom Penh dan KBRI Bangkok telah keluarkan imbauan agar para WNI meningkatkan kewaspadaan," kata Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) Judha Nugraha saat dimintai tanggapannya, Minggu (27/7/2025).

Tak cukup di situ, WNI di kedua negara tersebut juga telah diminta untuk menghindari perjalanan yang tidak penting.

Khususnya kata Judha, WNI dilarang untuk melakukan perjalanan ke daerah zona merah di perbatasan Thailand dan Kamboja.

"Menghindari perjalanan ke wilayah konflik, terus memonitor situasi keamanan dari media dan otoritas setempat," ujar Judha.

Seluruh WNI di Thailand dan Kamboja juga diminta untuk bisa secara berkala melakukan pelaporan diri ke kantor KBRI setempat.

Hotline atau kontak pengaduan para WNI yang berada di Thailand yakni Hotline KBRI Bangkok +66 92 903 1103 sementara di Kamboja yakni Hotline KBRI Phnom Penh: +855 12 813 282.

"Segera melakukan lapor diri serta segera menghubungi hotline Perwakilan RI jika menghadapi situasi darurat," tutur dia.

Meski demikian, berdasarkan pemantauan dan komunikasi dengan berbagai pihak, dipastikan kata Judha, tidak terdapat informasi adanya WNI yg menjadi korban konflik bersenjata tersebut.

"Kemlu bersama KBRI Phnom Penh dan KBRI Bangkok memonitor dari dekat konflik bersenjata yang terjadi antara Kamboja dan Thailand," tandas dia.

Sebagai informasi, Thailand dan Kamboja belakangan ini terlibat konflik senjata.

Konflik terjadi di perbatasan antara Propinsi Oddar Meanchey, Kamboja dengan Propinsi Ubon Ratchatani, Si Sa Ket, Surin
Thailand.

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja yang sudah berlangsung selama berminggu-minggu kini berubah menjadi bentrokan bersenjata serius.

Pada Kamis (24/7/2025), militer Thailand mengerahkan pesawat tempur F-16 untuk menyerang target militer di wilayah Kamboja.

Bentrokan ini menewaskan sedikitnya 12 orang, termasuk 11 warga sipil dan 1 tentara Thailand.

Dilansir dari kantor berita Reuters (24/7/2025), menurut pernyataan militer Thailand, dari enam jet tempur F-16 yang disiagakan di perbatasan, satu jet meluncurkan serangan ke wilayah Kamboja dan menghancurkan target militer yang telah ditentukan.

"Kami telah menggunakan kekuatan udara terhadap target militer sesuai rencana," ujar Wakil Juru Bicara Angkatan Darat Thailand, Richa Suksuwanon, kepada wartawan.

Setelah serangan ini, Thailand menutup perbatasannya dengan Kamboja.

Kementerian Pertahanan Kamboja mengecam keras serangan udara tersebut.

Mereka menyebut bahwa dua bom dijatuhkan oleh jet tempur Thailand di sebuah jalan dan menuduh Thailand telah melanggar kedaulatan mereka.

Baca juga: Pimpinan Komisi I DPR Berharap Konflik Thailand dengan Kamboja segera Mereda Demi Stabilitas ASEAN

"Kami mengutuk keras agresi militer yang gegabah dan brutal dari Kerajaan Thailand terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Kamboja," kata perwakilan dari Kementerian Pertahanan Kamboja.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved