Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Thailand Vs Kamboja

Amankah Bepergian ke Thailand atau Kamboja di Tengah Konflik? Ini Kata KBRI Bangkok dan Phnom Penh

Apakah aman bepergian ke Kamboja atau Thailand di tengah ketegangan yang sedang berlangsung? Ini imbauan dari KBRI Bangkok dan Phnom Penh

|
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
Royal Thai Army
KONFLIK THAILAND-KAMBOJA - Petugas pemadam kebakaran memadamkan api di sebuah toko swalayan di kompleks SPBU PTT di Ban Phue, Tambon Nong Ya Lat, Distrik Kantharalak, Si Sa Ket, Thailand, setelah serangan Kamboja di tempat tersebut pada hari Kamis (24/7/2025). Ketegangan konflik Kamboja vs Thailand pun memunculkan kekhawatiran di kalangan wisatawan dan WNI yang tinggal atau hendak bepergian ke kawasan tersebut.  

Pada 2013, atas permintaan Kamboja, ICJ kembali menegaskan putusannya tahun 1962 dan memperjelas bahwa Kamboja memiliki kedaulatan atas seluruh kompleks kuil tersebut.

Thailand pun diminta menarik pasukannya dari area tersebut.

Masalah perbatasan muncul kembali berulang kali di berbagai titik, yang menyebabkan kegagalan diplomatik antara kedua negara.

Misalnya, pada tahun 2008 dan 2011, Kamboja dan Thailand berselisih pendapat mengenai masalah perbatasan.

Sengketa tersebut, kembali mendapat perhatian ketika Kamboja berupaya mendaftarkan Preah Vihar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2008.

Kemudian pada tahun 2011, sekitar 40 orang tewas setelah pasukan di kedua belah pihak saling tembak.

Ketegangan Terbaru

Mengutip ABC News, bentrokan bersenjata kali ini meletus pada hari Kamis (24/7/2025) di wilayah perbatasan yang telah lama disengketakan antara Thailand dan Kamboja.

Bentrokan pertama terjadi pada Kamis pagi, di dekat kuil kuno Ta Muen Thom, yang terletak di perbatasan antara Provinsi Surin, Thailand, dan Provinsi Oddar Meanchey, Kamboja.

Menurut otoritas Thailand, bentrokan tersebut menewaskan sedikitnya 11 warga sipil Thailand, termasuk seorang anak berusia lima tahun, serta melukai 14 orang lainnya di tiga provinsi.

Sebagai respons, Thailand melancarkan serangan udara.

Dari enam jet tempur F-16 yang disiapkan untuk dikerahkan, salah satunya menembakkan peluru ke wilayah Kamboja dan menghancurkan sebuah target militer, ungkap militer Thailand.

"Kami telah menggunakan kekuatan udara terhadap target militer sesuai rencana," ujar Wakil Juru Bicara Militer Thailand, Richa Suksuwanon, kepada para wartawan.

Mengutip Bangkok Post, lebih dari 100.000 orang di Thailand mengungsi, ungkap pemerintah Thailand pada hari Jumat, seiring meningkatnya jumlah korban jiwa dan desakan internasional untuk menghentikan permusuhan.

Kementerian Dalam Negeri Thailand menyatakan, lebih dari 100.000 warga dari empat provinsi perbatasan telah dipindahkan ke hampir 300 lokasi penampungan sementara.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Kerajaan mengumumkan bahwa jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 14 orang, terdiri dari 13 warga sipil dan satu anggota militer.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved