Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Universitas Columbia Coret Gelar dan Skors 80 Mahasiswa Usai Ikut Protes Perang Gaza

Universitas Columbia menjatuhkan sanksi berat terhadap hampir 80 mahasiswa yang terlibat dalam aksi protes menentang perang Israel di Gaza.

Tangkapan layar YouTube CBS New York
PROTES PERANG GAZA - Tangkapan layar YouTube CBS New York pada Kamis (24/7/2025) yang menampilkan lebih dari 70 orang telah didisiplinkan karena berpartisipasi dalam pengambilalihan Perpustakaan Butler pada bulan Mei, dan perkemahan tenda akhir pekan alumni tahun lalu. Universitas Columbia yang merupakan salah satu kampus bergengsi di Amerika Serikat, menjatuhkan sanksi berat terhadap hampir 80 mahasiswa yang terlibat dalam aksi protes menentang perang Israel di Gaza. 

Namun, banyak mahasiswa menolak permintaan tersebut.

"Jika para pengunjuk rasa tetap pada pendirian mereka, maka skorsing itu akan berubah menjadi pengusiran permanen secara de facto," tulis CUAD. 

Mereka memperkirakan, jika hal ini terjadi, jumlah sanksi permanen akan menjadi yang terbesar dalam sejarah kampus Columbia untuk satu protes politik.

Sanksi ini muncul di tengah negosiasi antara Universitas Columbia dan pemerintahan Trump untuk memulihkan dana federal sebesar 400 juta USD yang sebelumnya dipotong karena tuduhan kampus gagal melindungi mahasiswa Yahudi dari pelecehan.

Pemerintah AS juga telah mengancam deportasi terhadap aktivis mahasiswa pro-Palestina, termasuk Mahmoud Khalil, pemimpin protes Columbia, yang sempat ditahan di Louisiana dan dibebaskan setelah lebih dari sebulan.

Protes mahasiswa pro-Palestina yang dimulai di Columbia pada 2024 telah memicu gelombang aksi solidaritas di berbagai universitas di AS. 

Ribuan mahasiswa ditangkap, dan banyak kampus menghadapi tekanan politik serta pemotongan dana dari pemerintah.

Dalam salah satu aksi ikonik, mahasiswa Columbia menduduki Hamilton Hall, kemudian mengganti namanya menjadi Hind's Hall, untuk mengenang seorang anak Palestina berusia enam tahun yang tewas akibat serangan Israel.

Meskipun menghadapi ancaman akademik dan hukum, para mahasiswa tetap menyatakan komitmennya terhadap perjuangan rakyat Palestina.

"Kami tidak akan gentar. Kami berkomitmen pada pembebasan Palestina," tegas CUAD.

Kronologi Aksi Protes di Universitas Columbia

Pada April 2024, di Universitas Columbia, sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Columbia University Apartheid Divest (CUAD) menggelar aksi duduk dan kampanye.

Mereka menyerukan agar Columbia memutus hubungan investasi dengan perusahaan yang mendukung militer Israel dan mengutuk kekerasan di Gaza dan menyatakan solidaritas terhadap rakyat Palestina.

Aksi ini terinspirasi dari gerakan divestasi anti-apartheid di Afrika Selatan pada era 1980-an, yang pernah berhasil di kampus yang sama.

Kemudian pada 17 April 2025, mahasiswa mendirikan perkemahan protes (encampment) di area kampus sebagai bentuk protes damai.

Mereka menamai lokasi tersebut "Gaza Solidarity Encampment."

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved