Jumat, 3 Oktober 2025

Pesawat Berusia 50 Tahun Rusia Bawa 48 Orang Jatuh di Wilayah Amur, Apa yang Diketahui Sejauh Ini

Pengendali lalu lintas udara kehilangan kontak dengan pesawat An-24 di bandara Tynda di wilayah Amur timur jauh Rusia.

russianplanes.net
BERUSIA 50 TAHUN - Jenis pesawat Angara Airlines Antonov An-24 yang dilaporkan diketemukan sudah menjadi puing-puing pada Kamis (24/7/2025) di Wilayah Amur, Timur Jauh Rusia. An-24, pesawat turboprop ganda era Soviet, berusia lebih dari 50 tahun, menurut otoritas penerbangan sipil Rusia yang dikutip oleh TASS. Pesawat tersebut menerima sertifikat kelaikan udara yang diperbarui pada tahun 2021, yang memungkinkannya beroperasi hingga tahun 2036. 

Pesawat Tua Rusia Bawa 48 Orang Jatuh di Wilayah Amur, Apa yang Diketahui Sejauh Ini

TRIBUNNEWS.COM - Puing-puing pesawat Rusia yang membawa 48 orang di dalamnya, yang hilang di wilayah Amur, timur jauh Rusia, telah ditemukan.

Tidak ada korban selamat yang ditemukan setelah pencarian di lokasi kecelakaan. Dilaporkan, pengatur lalu lintas udara kehilangan kontak dengan pesawat An-24 pada Kamis (24/7/2025). 

Baca juga: Daur Ulang Tentara Ala Rusia: Ditangkap Ukraina, Ditukar, Dipaksa Ikut Perang Lagi

Menurut Kementerian Darurat setempat, pesawat yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan Angara yang berbasis di Siberia itu menghilang dari layar radar saat mendekati tujuannya, Tynda, sebuah kota yang berbatasan dengan Tiongkok.

Kantor berita Reuters melaporkan, puing-puing pesawat yang terbakar ditemukan oleh helikopter penyelamat di lereng gunung sekitar 16 kilometer dari Tynda, kata para pejabat.

Ada Anak-Anak

Tim penyelamat setempat menyatakan bahwa helikopter tidak melihat bukti adanya korban selamat.

Menurut laporan media Rusia, data awal menunjukkan terdapat 43 penumpang, termasuk lima anak-anak, beserta enam awak di dalamnya.

"Sebuah helikopter Mi-8 yang dioperasikan oleh Rosaviatsiya (otoritas penerbangan sipil Rusia) telah menemukan badan pesawat yang terbakar," kata Kementerian Darurat Rusia, seperti dikutip Reuters.

Kantor berita Rusia TASS melaporkan kalau penyebab di balik kecelakaan itu adalah kesalahan kru saat mendarat dalam kondisi jarak pandang yang buruk.

“Saat ini, 25 orang dan lima unit peralatan telah diberangkatkan, dan empat pesawat beserta awaknya bersiaga,” kata badan pertahanan sipil wilayah Amur.

Gubernur daerah Vasily Orlov sebelumnya mengatakan, "Seluruh pasukan dan sarana yang diperlukan telah dikerahkan untuk mencari pesawat tersebut." Diperkirakan pesawat itu hanya beberapa kilometer dari Bandara Tynda.

“Sebuah An-24 yang dioperasikan oleh Angara Airlines gagal melakukan kontak di pos pemeriksaan yang ditentukan beberapa kilometer dari Bandara Tynda,” lapor TASS mengutip sebuah sumber.

Pesawat Tua Rusia
BERUSIA 50 TAHUN - Jenis pesawat Angara Airlines Antonov An-24 yang dilaporkan diketemukan sudah menjadi puing-puing pada Kamis (24/7/2025) di Wilayah Amur, Timur Jauh Rusia. An-24, pesawat turboprop ganda era Soviet, berusia lebih dari 50 tahun, menurut otoritas penerbangan sipil Rusia yang dikutip oleh TASS. Pesawat tersebut menerima sertifikat kelaikan udara yang diperbarui pada tahun 2021, yang memungkinkannya beroperasi hingga tahun 2036.

Sempat Gagal Mendarat

Interfax melaporkan bahwa pesawat penumpang tersebut menghilang saat upaya pendaratan kedua.

Rupanya, pesawat tersebut sebelumnya gagal mendarat di Bandara Tynda pada upaya pertamanya.

Laporan tersebut mengutip layanan darurat yang menyatakan bahwa "Pesawat An-24 terbang di sepanjang rute Khabarovsk-Blagoveshchensk-Tynda.

Pesawat itu gagal melewati pemeriksaan keamanan di dekat tujuan akhirnya. Tidak ada kontak dengannya."

Dikembangkan pada tahun 1950-an, Antonov An-24 digunakan secara luas di Rusia untuk transportasi kargo dan penumpang dengan lebih dari 1.000 unit yang diproduksi.

An-24, pesawat turboprop ganda era Soviet, berusia lebih dari 50 tahun, menurut otoritas penerbangan sipil yang dikutip oleh TASS. Pesawat tersebut menerima sertifikat kelaikan udara yang diperbarui pada tahun 2021, yang memungkinkannya beroperasi hingga tahun 2036.

Lokasi Jatuh di Lereng Pegunungan Terpencil

Komite Investigasi Rusia, yang menyelidiki kejahatan besar, juga mengonfirmasi bahwa semua orang di dalam pesawat penumpang itu tewas, dan menyatakan bahwa spesialis forensik dan pakar penerbangan telah dikirim ke lokasi kecelakaan "untuk membantu penyelidikan dan mendokumentasikan semua bukti yang tersedia."

Badan penegak hukum tersebut mengatakan bahwa kepala penyelidiknya, Alexander Bastrykin, telah menginstruksikan penyelidik transportasi Timur Jauh untuk menyampaikan laporan mengenai temuan mereka sesegera mungkin.

Sebelumnya, kantor berita milik pemerintah TASS, mengutip seorang pejabat darurat yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa lokasi jatuhnya pesawat berada di daerah pegunungan terpencil di lereng, sehingga menyulitkan helikopter penyelamat untuk mendarat di daerah tersebut.

Kementerian Situasi Darurat Rusia menerbitkan video yang direkam dari helikopter penyelamat saat mendekati reruntuhan, dengan kepulan asap mengepul dari daerah hutan lebat.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan bahwa Presiden Vladimir Putin telah diberi pengarahan mengenai bencana udara tersebut.

Setidaknya satu warga negara Tiongkok berada di dalam pesawat tersebut, lapor media pemerintah Tiongkok pada Kamis malam.

Presiden Tiongkok Xi Jinping mengirimkan pesan belasungkawa kepada Putin, dengan mengatakan bahwa ia "ingin menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para korban dan simpati yang tulus kepada keluarga korban."

 

 

(oln/rtrs/afp/wn/tmt/*)

 


 
 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved